Pemerintah Kota Malang menerima bantuan dari PT HM Sampoerna berupa satu unit mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akan dipergunakan untuk mendeteksi material genetik virus corona atau COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji mengharapkan dengan diterimanya satu unit mesin PCR tersebut bisa mempercepat proses deteksi penyebaran COVID-19 usai para pasien diambil spesimennya melalui tes usap atau swab test.

"Kami berterima kasih, dengan mesin ini bisa mempercepat hasil swab sehingga bisa dilakukan tindakan lanjutan," kata Sutiaji di Kota Malang, Senin.

Sutiaji menjelaskan langkah lanjutan yang disiapkan tersebut adalah pelacakan dan perawatan pasien yang dinyatakan positif COVID-19.

Selain memberikan bantuan satu unit mesin PCR tersebut, PT HM Sampoerna juga memberi 100 unit alat pelindung diri (PAD) lengkap.

Sutiaji menambahkan bantuan yang diberikan oleh PT HM Sampoerna tersebut dalam upaya mendukung pemerintah guna menekan penyebaran COVID-19, khususnya untuk wilayah Kota Malang.

Dengan bantuan PCR ini, lanjut Sutiaji, akan mempercepat kepastian pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Untuk saat ini, sampel swab yang berasal dari Kota Malang akan difokuskan pada mesin PCR yang berasal dari bantuan PT HM Sampoerna tersebut.

"Sebelum ada kepastian, kita tidak bisa melakukan pelacakan, termasuk pelatihan kepada masyarakat karena selama ini masih ada jeda kapan pasien melakukan swab dengan hasil yang keluar," kata Sutiaji.

Sutiaji menambahkan kapasitas mesin PCR tersebut bisa memproses 32 sampel swab dalam waktu 30 menit. Keberadaan mesin PCR itu diharapkan bisa mempercepat hasil tes usap agar pemerintah daerah bisa segera mengambil tindakan untuk menekan penyebaran COVID-19.

“Kapasitas alat bisa memproses 32 sampel setiap setengah jam. Mudah-mudahan ini juga bisa membantu yang lain tidak hanya kota Malang,” pungkas Pak Aji

Di Kota Malang, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 696 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus tersebut, sebanyak 57 orang meninggal dunia, 395 orang dinyatakan sembuh, dan 244 orang lainnya masih menjalani perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020