Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan bercocok tanam menjadi kebun hidroponik sebagai bentuk ketahanan pangan keluarga.

Hal ini disampaikan Azwar Anas saat berkunjung di kebun hidroponik milik Rina Covi Cahyani di Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari. Pekarangan belakang rumah Rina dimanfaatkan menjadi kebun mini, ribuan flora dari ratusan jenis tanaman memenuhi kebun seluas sekitar 1.200 meter persegi.

"Ini cara yang menarik, kebutuhan makan keluarga dicukupi sendiri, selain itu juga kualitas penanamannya juga terjaga. Bagi saya, ini adalah bentuk ketahanan keluarga. Para ibu kami harap dapat mengikuti langkah semcam ini," katanya.

Bupati Anas juga berpesan kepada Rina (pemilik kebun hidroponik) agar terus mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan membuat paket wisata hidroponik, karena ke depan wisata sehat seperti kebun hidroponik diminati oleh wisatawan.

Katanya, apabila dikembangkan bisa untuk tamu-tamu khusus seperti vegetarian atau wisatawan yang fanatik dengan makanan organik.

"Buka saja paket wisata hidroponik sehat, siapkan dengan paket makanan organik, saya yakin ini akan berkembang," ujarnya.

Azwar Anas juga telah meminta Dinas Pertanian setempat terus mengedukasi warga agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.

"Kami juga minta Dinas Pertanian untuk terus mengedukasi warga agar memanfaatkan lahan pekarangannya, dan bila ada yang potensi berkembang terus didampingi," tuturnya.

Pemilik kebun hidroponik Rina Covi Cahyani menceritakan bahwa sebelumnya kebun hidroponik miliknya itu merupakan petak sawah peninggalan orang tua.

"Sawah ini selalu tergenang air sehingga tidak produktif. Lalu terbersit untuk dibuat kebun, apalagi kami suka bercocok tanam," katanya.

Dengan berbekal hobi, Rina bersama suaminya mulai mengubah lahan sawah menjadi kebun, dan berbagai macam flora ditanam di kebun yang kini diberi nama Cahaya Hydro Farm.

"Setidaknya, kini ada 100 jenis lebih tanaman yang tumbuh di kebun tersebut. Semua kami kelola secara organik, memanfaatkan pupuk organik," ujarnya.

Kebun yang dikelola Rina ini juga terlihat menarik, kendati lahan terbatas menjadikan Rina dan suaminya mendesain kebun ini secara kreatif, mulai memanfaatkan pipa paralon sebagai media tanam hingga menanam di gantungan sepatu.

"Sudah banyak yang belajar ke sini, termasuk mahasiswa fakultas pertanian. Mereka belajar  produksi sampai pascapanen, dan tak sedikit pula wisatawan juga berkunjung," kata Rina.

Kata Rina,banyak yang dia dapat saat mengelola kebun hidroponik ini, selain sarana menyalurkan hobi, dia juga mendapat manfaat ekonomis dari aktivitas berkebun di pekarangan rumah tersebut.

"Minimal semua kebutuhan dapur kami penuhi sendiri, tidak perlu belanja. Mulai dari sayur, rempah bahkan juga ikannya. Karena kami juga memelihara lele dan nila, kami juga jual ikan koi. Kami pun bisa berhemat karena sedikit keluar uang untuk kebutuhan makan sehari-hari," paparnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020