Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengecek ketersediaan berbagai fasilitas kesehatan seperti alat pelindung diri (APD) di seluruh puskesmas setempat sebagai upaya tetap waspada karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Minggu, mengatakan pada masa transisi aktivitas warga di luar rumah sudah mulai meningkat dan intensitas warga berinteraksi satu dengan lainnya juga semakin tinggi.

"Jadi, di masa transisi yang harus dicek itu adalah fasilitas kesehatan," kata Bupati Azwar Anas.

Dari hasil pemantauan di puskesmas, lanjut dia, ketersediaan stok APD untuk menunjang pelayanan kesehatan di puskesmas telah memadai.

Di Puskesmas Kalibaru Kulon, Bupati Anas juga mengecek alur pelayanan puskesmas agar risiko penularan COVID-19 saat melayani masyarakat dapat dikurangi sekecil mungkin.

"Pasien yang ada gejala demam, batuk, pilek dan ISPA langsung ditangani khusus, ruangannya juga dibedakan," ujarnya.

Dalam pemantauan puskesmas itu, Azwar Anas juga memastikan program jemput bola imunisasi balita tetap dijalankan dengan baik. Kendati selama pandemi, imunisasi yang biasa dilakukan di posyandu ditarik ke puskesmas, namun ternyata angka imunisasi menurun, karena warga takut datang ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

"Sehingga dilakukan imunisasi jemput bola ke rumah warga yang balitanya sudah waktunya diimunisasi. Jangan sampai imunisasi balita justru terabaikan saat pandemi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh puskesmas terkait kebutuhan dan fasilitas penanganan, termasuk alat pelindung diri.

"APD juga menjadi prioritas perhatian kami, dan dipastikan bahwa stok di puskesmas aman. Pemkab juga memberikan dukungan kepada petugas kesehatan berupa insentif dan makanan tambahan untuk meningkatkan imunitas tubuh," katanya.

Pemkab Banyuwangi memberi tambahan nutrisi untuk ribuan tenaga kesehatan yang terus bertugas di masa pandemi COVID-19. Tambahan nutrisi berupa telur, buah, roti dan susu setiap hari itu melengkapi insentif dana sebesar Rp3,9 miliar yang diberikan ke tenaga kesehatan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020