Jajaran Minarak Brantas Gas, Inc. membantah telah terjadi ledakan sebelum ada kebocoran pipa gas di Kalidawir, Tanggulangin, Sidoarjo, pada Jumat (10/7)   dan menyatakan bahwa kebocoran pipa gas di dekat lahan pengeboran sumur TGA 5 di Desa Kalidawir tersebut segera  diperbaiki beberapa saat setelah kejadian. 

Public Relation Manager Minarak Brantas Gas, Arief Setyo Widodo, Sabtu mengatakan  tidak ada ledakan sama sekali dalam kebocoran pipa gas tersebut dan segera dilakukan  percepatan perbaikan sebagai komitmen Minarak Brantas Gas agar tidak membuat resah warga sekitar.

Menurut dia, pada hari Jumat (10/7), pukul 14.00 WIB, Minarak Brantas Gas menerima telepon dari salah satu operator, kemudian operator produksi mengecek flowrate di GFC Control Room, dan rate mengalami penurunan.

"Pukul 14.15 WIB chief production memerintahkan operator ke lokasi kebocoran untuk memastikan bahwa area kebocoran benar berasal dari TGA 5. Hal ini pun dikoordinasikan dengan supervisor production," katanya.

Kemudian, pukul 14:20 WIB operator melaporkan bahwa benar kebocoran berasal dari TGA 5 ke chief production, dan chief langsung memerintahkan operator plant untuk mematikan sumur TGA 5 dengan menutup wing valve serta chief production meneruskan laporan ke supervisor.

" Setelah itu, dilakukan penyesuaian gas rate dan menghubungi pelanggan. Chief dan supervisor produksi melakukan komunikasi dengan buyer untuk penyesuaian distribusi gas," ujarnya.

Baru kemudian, kata dia, pada Jumat sore pukul 14.50 WIB Minarak Brantas Gas melakukan penanganan crude yang ada di sungai. Chief dan supervisor meminta operator melakukan pembersihan crude atau minyak yang keluar dari kebocoran pipa di sungai.

"Minarak Brantas Gas dengan sigap mengatasi kebocoran pipa gas ini, dan kebocoran gas sudah dapat diatasi dengan baik sejak Jumat sore," ujarnya.

Sebelumnya, warga Kalidawir, Sidoarjo, Jawa Timur dikejutkan dengan bocornya pipa gas yang melintas di desa setempat sehingga menimbulkan bau gas yang cukup menyengat pada Jumat (10/7).

Salah seorang warga, Abdul Jalil saat dikonfirmasi di Sidoarjo, mengatakan kebocoran pipa itu diketahui sekitar pukul 13.00 WIB, di pinggir sungai yang melintas di desa setempat.

"Sebelum kebocoran itu, warga sempat mendengar suara ledakan yang cukup keras dari arah selatan desa. Tetapi kami tidak tahu dari mana asalnya suara ledakan itu," katanya.

Baru kemudian, kata dia, diketahui ada pipa gas yang bocor di sisi sungai disertai dengan asap dan bau gas yang cukup menyengat.

"Kami sendiri sempat panik dengan kebocoran pipa itu khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020