Program Klinik BUMDesa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Timur tercatat sebagai Top 99 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PAN-RB).

"Ini satu-satunya inovasi organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi yang masuk. Ini bersamaan dengan 13 inovasi yang dikirim oleh kabupaten/kota," ujar Kepala Dinas PMD Jatim Muhammad Yasin di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.

Inovasi Klinik BUMDesa itu, kata dia, murni ide Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang bersumber dari keprihatinan karena melihat permasalahan kemiskinan di pedesaan yang tinggi.

"Karena itu, saya diminta supaya klinik BUMDesa ini dijalankan. Akhirnya kami coba terjemahkan dan jadi seperti ini," ucapnya.

Pembinaan dimulai dari aspek penguatan kapasitas, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), sampai permodalan dan kerja sama.

Klinik BUMDesa, lanjut Yasin, juga menjadi efisien untuk pembelajarannya berbasis daring, termasuk mampu menggandeng dari berbagai pihak pentaheliks seperti dunia usaha, perguruan tinggi dan berbagai instansi bisa terlibat membina BUMDesa.

"Kelebihan lainnya adalah efektif dan efisien. Kami mohon doanya agar inovasi ini lolos dan masuk di Top 45," katanya.

Di provinsi, pihaknya menyiapkan tenaga ahli dari Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, serta beberapa perguruan tinggi lain untuk menjawab berbagai permasalahan tentang BUMDesa.

"BUMDesa yang diinginkan adalah yang unit usahanya tidak hanya satu atau bervariasi. Kemudian sudah menguntungkan dan memberikan kontribusi pendapat asli desa," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020