Pemprov Jatim (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memaparkan jargon Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi (IKI) sebagai dasar dari pengembangan strategi inovasi sarana pelayanan publik dalam Forum Koordinasi Pelayanan Publik (FKPP) di Gedung Negara Grahadi, Senin.
"IKI ini disampaikan Ibu Gubernur pada hari Jadi ke-77 Pemprov Jatim yang lalu. IKI ini merupakan semangat Jawa Timur untuk bangkit dari pandemi COVID-19, dan ini dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan inovasi pelayanan publik. IKI Jawabane," ujar Wagub Emil dalam forum dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).
Menurut suami dari Arumi Bachsin tersebut, semua pihak harus memulai dari inisiatif karena disebutkan paling awal dan diikuti oleh kolaborasi dengan rekan-rekan potensial, serta didukung oleh ide-ide inovatif.
"Ibu Gubernur menyadari pentingnya inisiatif ini. Oleh karena itu dalam IKI Insiatifnya ada di awal, kemudian dilanjutkan dengan kolaborasi dan inovasi, karena inovasi ini tidak bisa berjalan sendiri dalam kolaborasi," ucapnya.
IKI, lanjutnya, berperan sebagai pendorong mindset bagi Aparatus Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik karena kiprah mereka harus berfokus pada pelayanan yang bergeser dari "dilayani" menjadi "melayani".
"IKI ini mampu menjadi pendorong dalam perubahan mindset. Hal ini juga harus berseiring dengan pertumbuhan infrastruktur dan inovasi yang terus dikembangkan, fokus pada melayani," tuturnya.
Menurut Wagub Emil, Pemprov Jatim turut berpartisipasi aktif dalam United Nation Service Award (UNPSA) melalui SimPADU PMI, Blood Jek dari Kabupaten Lumajang, Suara Perempuan dan Kelompok Rentan (SUPER KEREN) dari kabupaten Trenggalek, Smart Kampung dan Pemburu Ibu Hamil Resiko Tinggi dari Kabupaten Banyuwangi.
"Untuk Sarana Informasi dan Pelayanan Terpada Pekerja Migran Indonesia (SimPADU PMI) ini salah satunya dimana ibu Gubernur menaruh atensi terhadap pekerja migran ini, agar transpransi informasi yang ada dapat terwujud," kata dia.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada semua elemen karena meningkatnya partisipasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur (Kovablik Jatim).
"Berdasarkan informasi dari ibu Deputi tadi partisipasi dalam Kovablik ini meningkat dua kali lipat, kami sampaikan apresiasi sebesar-besarnya, karena Kovablik ini adalah inkubasinya. Nah alumnus Kovablik ini yang kemudian bergabung dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik KIPP," ucap Emil.
Selain itu, mantan Bupati Trenggalek tersebut berpesan agar Inovasi pelayanan yang sudah mendapatkan penghargaan dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan.
"Nah, inovasi ini biasanya akan berhenti ketika sudah mendapatkan penghargaan, sebaliknya inovasi itu harus terus dilakukan dan dikembangkan. Semangatnya jangan berhenti sampai penghargaan saja," katanya.
Emil mencontohkan, pengembangan inovasi yang dilakukan di Jatim ini di antaranya Underwater Restocking yang mampu dikembangkan sampai ke versi 2.0-nya.
"Konsepnya pun disempurnakan, yang awal hanya berfokus pada Restocking kemudian hari ini menjadi sumber pemasukan tambahan bagi nelayannya," tuturnya.
Kemudian Koperasi pesantren (Kopontren), yang sama dengan Ekonomi Pesantren (Ekotren), turunannya adalah One Pesantren One Product (OPOP) yang didukung dengan memberikan Captive Income, baik melalui agen perbankan syariah, pos, atau pertashop sembari terap mendorong produk unggulan tersebut.
Tak hanya itu, lanjutnya, Wagub Emil juga mengenalkan Rumah Inovasi Jatim yang diharapkan mampu mendorong terciptanya inovasi pelayanan publik.
"Termasuk hadirnya Rumah inovasi Jatim ini bisa dijadikan sebagai portal untuk mengembangkan inovasi, semisal baru ada ide bagus ini bisa dientry dulu, ini akan menjadi sinyal untuk dikembangkan termasuk ruang konsultasi juga," ujar Wagub Emil.
Emil Dardak paparkan strategi inovasi Jatim di FKPP KemenPAN RB
Senin, 13 Maret 2023 22:34 WIB
ini dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan inovasi pelayanan publik. IKI Jawabane