Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memfasilitasi pemeriksaan rapid test atau tes cepat gratis bagi pelajar yang akan mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk keperluan seleksi masuk perguruan tinggi negeri dan tes cepat gratis juga bagi sopir truk logistik non-perusahaan.
"Ada beberapa kota lokasi UTBK mensyaratkan peserta harus menunjukkan hasil rapid test nonreaktif atau tes usap negatif. Ada yang baru beberapa hari ini mengeluarkan pengumuman itu. Jadi, kami respons dengan memfasilitasi tes cepat gratis," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.
Ia menjelaskan untuk peserta UTBK gelombang pertama yang dimulai 5 Juli 2020 bisa melakukan tes cepat di puskesmas pada Sabtu (4/7).
Bupati Anas juga menyadari bahwa waktunya yang cukup mepet, karena gugus tugas juga perlu waktu menyiapkan kebutuhan alat tes cepat, apalagi ada kota yang menjadi lokasi UTBK baru mengumumkan syarat rapid test atau swab test belum lama ini.
Tes ujian tulis berbasis komputer akan dilaksanakan dua tahap, yakni tahap pertama tanggal 5 hingga 14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20 hingga 29 Juli 2020.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan bahwa ada dispensasi bagi peserta yang mungkin karena waktu mepet terkendala tes cepat bisa mendaftar untuk tes gelombang berikutnya.
"Kami sudah baca panitia penyelenggara UTBK, misalnya besok tes cepat di Banyuwangi, lalu ke Surabaya untuk UTBK agak makan waktu dan berpotensi capek, bisa dijadwal ulang UTBK-nya. Tapi untuk ke Jember saya kira masih cukup waktunya," ujarnya.
Kata Rio, pelaksanaan tes cepat dilakukan di 45 puskesmas seluruh Banyuwangi dan para pelajar juga bisa memilih puskesmas terdekat.
"Mulai besok, Sabtu 94/7), peserta UTBK silakan datang ke puskesmas untuk melakukan tes cepat. Jamnya tolong diperhatikan, yakni menyesuaikan jam kerja puskesmas," katanya.
Bagi pelajar, mereka wajib membawa KTP atau kartu keluarga, bukti pendaftaran peserta ujian dan keterangan yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan UTBK dibutuhkan pemeriksaan tes cepat.
"Para pelajar yang mengikuti UTBK tahap II juga silakan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk mengatur waktunya," tuturnya.
Rio (sapaan akrabnya) mengemukakan, selain bagi peserta UTBK, program tes cepat gratis ini juga bisa dilakukan oleh sopir logistik non-perusahaan jurusan Bali, dengan menunjukkan surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan.
Seperti diketahui, Pemprov Bali mewajibkan sopir logistik yang memasuki daerahnya dilengkapi surat keterangan tes cepat dengan hasil nonreaktif.
"Tes cepat gratis ini khusus bagi sopir yang tidak bernaung di bawah perusahaan alias usaha pribadi. Misalnya, ada penjual sayur dari Banyuwangi yang menjual hasil panennya ke Bali, itu bisa. Tapi kalau sopir logistik dari PT A misalnya, kami harapkan perusahaannya memfasilitasi tes cepat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ada beberapa kota lokasi UTBK mensyaratkan peserta harus menunjukkan hasil rapid test nonreaktif atau tes usap negatif. Ada yang baru beberapa hari ini mengeluarkan pengumuman itu. Jadi, kami respons dengan memfasilitasi tes cepat gratis," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.
Ia menjelaskan untuk peserta UTBK gelombang pertama yang dimulai 5 Juli 2020 bisa melakukan tes cepat di puskesmas pada Sabtu (4/7).
Bupati Anas juga menyadari bahwa waktunya yang cukup mepet, karena gugus tugas juga perlu waktu menyiapkan kebutuhan alat tes cepat, apalagi ada kota yang menjadi lokasi UTBK baru mengumumkan syarat rapid test atau swab test belum lama ini.
Tes ujian tulis berbasis komputer akan dilaksanakan dua tahap, yakni tahap pertama tanggal 5 hingga 14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20 hingga 29 Juli 2020.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan bahwa ada dispensasi bagi peserta yang mungkin karena waktu mepet terkendala tes cepat bisa mendaftar untuk tes gelombang berikutnya.
"Kami sudah baca panitia penyelenggara UTBK, misalnya besok tes cepat di Banyuwangi, lalu ke Surabaya untuk UTBK agak makan waktu dan berpotensi capek, bisa dijadwal ulang UTBK-nya. Tapi untuk ke Jember saya kira masih cukup waktunya," ujarnya.
Kata Rio, pelaksanaan tes cepat dilakukan di 45 puskesmas seluruh Banyuwangi dan para pelajar juga bisa memilih puskesmas terdekat.
"Mulai besok, Sabtu 94/7), peserta UTBK silakan datang ke puskesmas untuk melakukan tes cepat. Jamnya tolong diperhatikan, yakni menyesuaikan jam kerja puskesmas," katanya.
Bagi pelajar, mereka wajib membawa KTP atau kartu keluarga, bukti pendaftaran peserta ujian dan keterangan yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan UTBK dibutuhkan pemeriksaan tes cepat.
"Para pelajar yang mengikuti UTBK tahap II juga silakan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk mengatur waktunya," tuturnya.
Rio (sapaan akrabnya) mengemukakan, selain bagi peserta UTBK, program tes cepat gratis ini juga bisa dilakukan oleh sopir logistik non-perusahaan jurusan Bali, dengan menunjukkan surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan.
Seperti diketahui, Pemprov Bali mewajibkan sopir logistik yang memasuki daerahnya dilengkapi surat keterangan tes cepat dengan hasil nonreaktif.
"Tes cepat gratis ini khusus bagi sopir yang tidak bernaung di bawah perusahaan alias usaha pribadi. Misalnya, ada penjual sayur dari Banyuwangi yang menjual hasil panennya ke Bali, itu bisa. Tapi kalau sopir logistik dari PT A misalnya, kami harapkan perusahaannya memfasilitasi tes cepat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020