Seorang perawat yang bertugas di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani Surabaya bernama Sulastri dilaporkan meninggal dunia pada Rabu akibat terinfeksi virus corona (COVID-19).
"Benar, dari keterangan yang kami dapat, beliau meninggal dunia akibat COVID-19," kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur Prof Nursalam saat dikonfirmasi.
Baca juga: Hari ini dua perawat di Surabaya meninggal terpapar corona
Baca juga: PPNI ungkap ada 110 perawat di Jatim terpapar corona, tujuh orang wafat
Nursalam mengatakan perawat yang merupakan magister keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini meninggal setelah dirawat selama lima hari di RSI Ahmad Yani Surabaya.
Sulastri mengalami gejala terjangkit COVID-19. Hasil pemeriksaan dan tes menujukkan dia terkonfirmasi positif COVID-19.
"Tanggal 26 Juni beliau opname di RSI A Yani, meninggal tadi pukul 11.50 WIB di ruang ICU," ucap Nursalam.
Baca juga: Seorang perawat RSUD Soewandhie Surabaya meninggal diduga terpapar COVID-19
Baca juga: RS Royal Surabaya benarkan perawatnya meninggal karena COVID-19
Nursalam mengungkapkan Sulastri merupakan perawat yang sehari-harinya bertugas di bagian rawat inap RSI Ahmad Yani Surabaya.
Ia berharap Sulastri menjadi kasus terakhir perawat yang meninggal dunia karena COVID-19. Meskipun potensi penularan COVID-19 terhadap perawat ialah paling tinggi dibandingkan profesi lain di bidang kesehatan.
"Perawat bekerja 24 jam memenuhi kebutuhan pasien dari A sampai Z. Kalau profesi lain membantu semua tindakan mulai buang air besar dan kecil. Berarti risiko untuk tertular lebih tinggi. Ini bisa menjadi catatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Benar, dari keterangan yang kami dapat, beliau meninggal dunia akibat COVID-19," kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur Prof Nursalam saat dikonfirmasi.
Baca juga: Hari ini dua perawat di Surabaya meninggal terpapar corona
Baca juga: PPNI ungkap ada 110 perawat di Jatim terpapar corona, tujuh orang wafat
Nursalam mengatakan perawat yang merupakan magister keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini meninggal setelah dirawat selama lima hari di RSI Ahmad Yani Surabaya.
Sulastri mengalami gejala terjangkit COVID-19. Hasil pemeriksaan dan tes menujukkan dia terkonfirmasi positif COVID-19.
"Tanggal 26 Juni beliau opname di RSI A Yani, meninggal tadi pukul 11.50 WIB di ruang ICU," ucap Nursalam.
Baca juga: Seorang perawat RSUD Soewandhie Surabaya meninggal diduga terpapar COVID-19
Baca juga: RS Royal Surabaya benarkan perawatnya meninggal karena COVID-19
Nursalam mengungkapkan Sulastri merupakan perawat yang sehari-harinya bertugas di bagian rawat inap RSI Ahmad Yani Surabaya.
Ia berharap Sulastri menjadi kasus terakhir perawat yang meninggal dunia karena COVID-19. Meskipun potensi penularan COVID-19 terhadap perawat ialah paling tinggi dibandingkan profesi lain di bidang kesehatan.
"Perawat bekerja 24 jam memenuhi kebutuhan pasien dari A sampai Z. Kalau profesi lain membantu semua tindakan mulai buang air besar dan kecil. Berarti risiko untuk tertular lebih tinggi. Ini bisa menjadi catatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020