Meskipun menjalani hidup dengan keterbatasan yang dimiiliki, Eko Puji Purwanto (42) mengaku masih bersyukur dalam menjalani hidup dan tidak bingung ketika jatuh sakit karena memiliki jaminan kesehatan dari Program JKN-KIS.
Terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD Kabupaten Jember sejak tahun 2015, membuat penyandang disabilitas itu tidak lagi khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan untuk dirinya dan juga keluarganya.
"Kami dan teman-teman dari asosiasi difabel Kabupaten Jember bersyukur karena mendapat perhatian dari pemerintah dengan didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS beserta anggota keluarga kami," tuturnya.
Meskipun kondisi fisik tidak seperti orang pada umumnya, Eko yang bekerja sebagai honorer bagian administrasi di SDN Kebonagung 01 yang berada di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, mengatakan banyak manfaat yang diperoleh saat menjadi peserta JKN,
"Sebetulnya banyak yang sudah saya terima dengan menjadi peserta JKN dan yang sangat saya rasakan adalah dalam pembiayaan pelayanan persalinan kedua anak saya," katanya.
Ia menjelaskan persalinan baik anak anak pertama maupun kedua dilayani di fasilitas kesehatan dengan menggunakan jaminan JKN dan mendapatkan pelayanan yang baik, meskipun di kelas 3.
"Kalau saat itu saya belum menjadi peserta JKN-KIS, mungkin akan kebingungan untuk mencari biaya perawatan selama di fasilitas kesehatan karena gaji yang saya miliki mungkin tak bisa mencukupi untuk biaya persalinan tersebut," ujarnya.
Ia mengaku banyak bersyukur dengan kondisi yang terbatas seperti itu karena masih mendapatkan perhatian jaminan kesehatan, sehingga menjadi peserta JKN-KIS sangat bermanfaat.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Kabupaten Jember, pemerintah pusat dan BPJS Kesehatan yang memberikan kami jaminan kesehatan kepada kami," katanya.
Selain manfaat pelayanan kesehatan yang sudah diterima dengan baik, Eko pun mengucapkan apresiasi atas pelayanan yang diberikan oleh Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jember yang telah memberikan pelayanan akses khusus bagi kelompok disabilitas.
"Pelayanan di kantor cabang juga sangat baik. Kami diberikan fasilitas khusus disabilitas di area sekitar kantor cabang. Bahkan saat kami datang, kami dilayani secara drive thru , dimana petugas menghampiri kami dan kami tidak perlu turun dari kendaraan roda tiga ini," ujarnya.
Sebagai kelompok disabilitas yang diberikan fasilitas secara gratis oleh pemerintah, Eko dan kelompok disabiltas juga turut serta mendukung Program JKN-KIS.
"Kami diberikan fasilitas itu secara gratis, kemudian mendapatkan manfaatnya yang cukup besar, sehingga sebagai balas budi, kami juga harus ikut serta mendukung program itu," katanya.
Seperti di setiap kegiatan, pihaknya mendorong keluarga dan masyarakat di sekitarnya untuk mendaftar menjadi peserta JKN jika mampu. Apabila tidak mampu, pihaknya akan membantu untuk berkoordinasi dengan Dinas Sosial guna mendapatkan jaminan kesehatan melalui PBI APBD Jember.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD Kabupaten Jember sejak tahun 2015, membuat penyandang disabilitas itu tidak lagi khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan untuk dirinya dan juga keluarganya.
"Kami dan teman-teman dari asosiasi difabel Kabupaten Jember bersyukur karena mendapat perhatian dari pemerintah dengan didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS beserta anggota keluarga kami," tuturnya.
Meskipun kondisi fisik tidak seperti orang pada umumnya, Eko yang bekerja sebagai honorer bagian administrasi di SDN Kebonagung 01 yang berada di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, mengatakan banyak manfaat yang diperoleh saat menjadi peserta JKN,
"Sebetulnya banyak yang sudah saya terima dengan menjadi peserta JKN dan yang sangat saya rasakan adalah dalam pembiayaan pelayanan persalinan kedua anak saya," katanya.
Ia menjelaskan persalinan baik anak anak pertama maupun kedua dilayani di fasilitas kesehatan dengan menggunakan jaminan JKN dan mendapatkan pelayanan yang baik, meskipun di kelas 3.
"Kalau saat itu saya belum menjadi peserta JKN-KIS, mungkin akan kebingungan untuk mencari biaya perawatan selama di fasilitas kesehatan karena gaji yang saya miliki mungkin tak bisa mencukupi untuk biaya persalinan tersebut," ujarnya.
Ia mengaku banyak bersyukur dengan kondisi yang terbatas seperti itu karena masih mendapatkan perhatian jaminan kesehatan, sehingga menjadi peserta JKN-KIS sangat bermanfaat.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Kabupaten Jember, pemerintah pusat dan BPJS Kesehatan yang memberikan kami jaminan kesehatan kepada kami," katanya.
Selain manfaat pelayanan kesehatan yang sudah diterima dengan baik, Eko pun mengucapkan apresiasi atas pelayanan yang diberikan oleh Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jember yang telah memberikan pelayanan akses khusus bagi kelompok disabilitas.
"Pelayanan di kantor cabang juga sangat baik. Kami diberikan fasilitas khusus disabilitas di area sekitar kantor cabang. Bahkan saat kami datang, kami dilayani secara drive thru , dimana petugas menghampiri kami dan kami tidak perlu turun dari kendaraan roda tiga ini," ujarnya.
Sebagai kelompok disabilitas yang diberikan fasilitas secara gratis oleh pemerintah, Eko dan kelompok disabiltas juga turut serta mendukung Program JKN-KIS.
"Kami diberikan fasilitas itu secara gratis, kemudian mendapatkan manfaatnya yang cukup besar, sehingga sebagai balas budi, kami juga harus ikut serta mendukung program itu," katanya.
Seperti di setiap kegiatan, pihaknya mendorong keluarga dan masyarakat di sekitarnya untuk mendaftar menjadi peserta JKN jika mampu. Apabila tidak mampu, pihaknya akan membantu untuk berkoordinasi dengan Dinas Sosial guna mendapatkan jaminan kesehatan melalui PBI APBD Jember.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020