Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan sertifikat normal baru untuk seluruh destinasi wisata, hotel, homestay, kafe, restoran hingga warung rakyat dan disajikan di aplikasi Banyuwangi Tourism setelah dilakukan verifikasi proses sertifikasi protokol kesehatan COVID-19.
"Banyuwangi sudah mempersiapkan diri, sudah selangkah di depan dengan menghadirkan semacam sertifikat normal baru. Ini memudahkan wisatawan, mencari destinasi yang sehat, mencari warung rakyat dengan protokol COVID-19 dimana, homestay mana yang seluruh prosesnya sudah memenuhi standar kesehatan, semua tersaji," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.
Baca juga: Menko Maritim dan Menparekraf apresiasi kesiapan normal baru pariwisata Banyuwangi
Bupati Anas menjelaskan bahwa sertifikat normal baru juga dapat membantu para pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata di Banyuwangi agar semakin laris, karena wisatawan yakin mengunjunginya.
Hal itu dipersiapkan karena sesuai survei Traveloka, Banyuwangi berada di posisi ketiga destinasi yang ingin dikunjungi wisatawan Indonesia setelah pandemi COVID-19.
Baca juga: Bupati Banyuwangi serahkan sertifikat kompetensi normal baru kepada pemandu wisata
Jaminan protokol kesehatan, lanjut Anas, diperlukan untuk membikin nyaman wisatawan yang berkunjung, karena paradigma pariwisata ke depan akan berubah dari sebelumnya.
"Kita tak lagi hanya jualan pesona alam, seni-budaya dan keramahan warga, tapi juga gaya hidup sehat. Bahkan kami sedang siapkan, satu destinasi wisata yang isinya semua makanan sehat, tidak ada minyak, semua dibakar dengan cara tepat," tutur Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi lakukan simulasi dan evaluasi 30 destinasi wisata
Mengenai jam buka dan kapasitas pengunjung, menurut Azwar Anas, juga diatur lewat dalam jaringan (daring). Dan ketika kuota terpenuhi, tidak bisa lagi pesan tiket daring agar ada jaga jarak di destinasi.
Selain sertifikasi new normal berlaku di tempat wisata, hotel, homestay, kafe restoran hingga warung rakyat, kata Anas, juga dilakukan untuk pemandu wisata. Dan beberapa waktu lalu Banyuwangi menyerahkan sertifikat normal baru kepada 91 orang pemandu wisata di Gunung Ijen.
"Pemandu wisata harus memahami A sampai Z protokol kesehatan. Jadi, pemandu wisata Banyuwangi bukan hanya ramah dan kompeten, tetapi juga bergaya hidup sehat. Ini membikin nyaman wisatawan di era normal baru," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah destinasi wisata Banyuwangi siap sambut era normal baru
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, sertifikasi normal baru dilakukan secara ketat dengan melibatkan tim gabungan serta ahli dari Dinas Kesehatan.
"Bahkan, ada yang sudah diberi sertifikat kemudian ditarik kembali karena dalam evaluasi ada protokol yang dilanggar," kata Bramuda. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Banyuwangi sudah mempersiapkan diri, sudah selangkah di depan dengan menghadirkan semacam sertifikat normal baru. Ini memudahkan wisatawan, mencari destinasi yang sehat, mencari warung rakyat dengan protokol COVID-19 dimana, homestay mana yang seluruh prosesnya sudah memenuhi standar kesehatan, semua tersaji," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.
Baca juga: Menko Maritim dan Menparekraf apresiasi kesiapan normal baru pariwisata Banyuwangi
Bupati Anas menjelaskan bahwa sertifikat normal baru juga dapat membantu para pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata di Banyuwangi agar semakin laris, karena wisatawan yakin mengunjunginya.
Hal itu dipersiapkan karena sesuai survei Traveloka, Banyuwangi berada di posisi ketiga destinasi yang ingin dikunjungi wisatawan Indonesia setelah pandemi COVID-19.
Baca juga: Bupati Banyuwangi serahkan sertifikat kompetensi normal baru kepada pemandu wisata
Jaminan protokol kesehatan, lanjut Anas, diperlukan untuk membikin nyaman wisatawan yang berkunjung, karena paradigma pariwisata ke depan akan berubah dari sebelumnya.
"Kita tak lagi hanya jualan pesona alam, seni-budaya dan keramahan warga, tapi juga gaya hidup sehat. Bahkan kami sedang siapkan, satu destinasi wisata yang isinya semua makanan sehat, tidak ada minyak, semua dibakar dengan cara tepat," tutur Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi lakukan simulasi dan evaluasi 30 destinasi wisata
Mengenai jam buka dan kapasitas pengunjung, menurut Azwar Anas, juga diatur lewat dalam jaringan (daring). Dan ketika kuota terpenuhi, tidak bisa lagi pesan tiket daring agar ada jaga jarak di destinasi.
Selain sertifikasi new normal berlaku di tempat wisata, hotel, homestay, kafe restoran hingga warung rakyat, kata Anas, juga dilakukan untuk pemandu wisata. Dan beberapa waktu lalu Banyuwangi menyerahkan sertifikat normal baru kepada 91 orang pemandu wisata di Gunung Ijen.
"Pemandu wisata harus memahami A sampai Z protokol kesehatan. Jadi, pemandu wisata Banyuwangi bukan hanya ramah dan kompeten, tetapi juga bergaya hidup sehat. Ini membikin nyaman wisatawan di era normal baru," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah destinasi wisata Banyuwangi siap sambut era normal baru
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, sertifikasi normal baru dilakukan secara ketat dengan melibatkan tim gabungan serta ahli dari Dinas Kesehatan.
"Bahkan, ada yang sudah diberi sertifikat kemudian ditarik kembali karena dalam evaluasi ada protokol yang dilanggar," kata Bramuda. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020