Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam menyiapkan tatanan normal baru di sektor pariwisata.
Luhut dan Wishnutama menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi terbatas secara daring pada Jumat (19/6) malam yang juga diikuti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
"Secara bertahap akan dilakukan pembukaan destinasi wisata di Indonesia. Menurut saya, yang sudah siap adalah Banyuwangi dan Nusa Tenggara. Namun, tetap harus diperhatikan protokol kesehatannya. Banyuwangi ini memang paten," kata Luhut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama juga menilai langkah-langkah yang diambil Pemkab Banyuwangi sangat positif dan persiapan Banyuwangi yang cukup matang untuk wisata terbatas seperti halnya wahana konservasi itu, juga dinilai sudah tepat dengan rancangan induk pariwisata nasional.
"Bagi saya, Banyuwangi mempersiapkan dengan baik. Apa yang dilakukan Banyuwangi bisa menjadi contoh daerah lain terkait persiapan protokol kesehatannya," ujar Menparekraf.
Sedangkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya juga menyampaikan bahwa Banyuwangi memiliki posisi penting dalam menunjang ekosistem pariwisata alam, karena selain di Banyuwangi, juga berdampak ke Bali barat hingga Bromo.
"Secara administratif, kami melihat klaster Banyuwangi, Bali barat, juga Bromo, ini banyak yang satu paket. Jika di Banyuwangi tergarap dengan baik, ini akan memicu titik-titik lainnya," kata Siti Nurbaya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas memaparkan sejumlah konsep normal baru pariwisata yang telah disiapkan oleh Pemkab Banyuwangi dan persiapan normal baru pariwisata dilakukan dengan memadukan teknologi dan kesehatan.
"Kepada para pengelola pariwisata, kami tekankan bahwa jualan kita tak lagi sekadar harga murah dan suguhan wisata yang indah. Namun, juga harus memenuhi protokol kesehatan dan keamanan," katanya.
Oleh karena itu, sejumlah inovasi telah disiapkan oleh Banyuwangi, di antaranya melakukan fasilitasi teknologi di sejumlah tempat wisata dan sarana pendukungnya.
"Untuk booking apapun harus disiapkan secara daring. Juga untuk mengatur kapasitas pengunjung," ujarnya.
Menurut Azwar Anas, ada sejumlah tempat tujuan wisata di Banyuwangi yang siap untuk dibuka, di antaranya Taman Nasional Alaspurwo, Gunung Ijen, dan beberapa destinasi wisata lainnya.
"Kami menunggu komando dari pusat untuk bisa membuka kembali wisata kami. Dari sisi persiapan, insya-Allah telah kami persiapkan dengan cukup baik. Simulasi terus kami lakukan," katanya.
Rapat secara virtual ini dalam rangka persiapan pembukaan kunjungan wisata terbatas ke kawasan konservasi, seperti taman nasional, taman wisata alam dan lainnya, serta kawasan konservasi kebun binatang, taman safari dan lainnya pada masa normal baru. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Luhut dan Wishnutama menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi terbatas secara daring pada Jumat (19/6) malam yang juga diikuti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
"Secara bertahap akan dilakukan pembukaan destinasi wisata di Indonesia. Menurut saya, yang sudah siap adalah Banyuwangi dan Nusa Tenggara. Namun, tetap harus diperhatikan protokol kesehatannya. Banyuwangi ini memang paten," kata Luhut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama juga menilai langkah-langkah yang diambil Pemkab Banyuwangi sangat positif dan persiapan Banyuwangi yang cukup matang untuk wisata terbatas seperti halnya wahana konservasi itu, juga dinilai sudah tepat dengan rancangan induk pariwisata nasional.
"Bagi saya, Banyuwangi mempersiapkan dengan baik. Apa yang dilakukan Banyuwangi bisa menjadi contoh daerah lain terkait persiapan protokol kesehatannya," ujar Menparekraf.
Sedangkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya juga menyampaikan bahwa Banyuwangi memiliki posisi penting dalam menunjang ekosistem pariwisata alam, karena selain di Banyuwangi, juga berdampak ke Bali barat hingga Bromo.
"Secara administratif, kami melihat klaster Banyuwangi, Bali barat, juga Bromo, ini banyak yang satu paket. Jika di Banyuwangi tergarap dengan baik, ini akan memicu titik-titik lainnya," kata Siti Nurbaya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas memaparkan sejumlah konsep normal baru pariwisata yang telah disiapkan oleh Pemkab Banyuwangi dan persiapan normal baru pariwisata dilakukan dengan memadukan teknologi dan kesehatan.
"Kepada para pengelola pariwisata, kami tekankan bahwa jualan kita tak lagi sekadar harga murah dan suguhan wisata yang indah. Namun, juga harus memenuhi protokol kesehatan dan keamanan," katanya.
Oleh karena itu, sejumlah inovasi telah disiapkan oleh Banyuwangi, di antaranya melakukan fasilitasi teknologi di sejumlah tempat wisata dan sarana pendukungnya.
"Untuk booking apapun harus disiapkan secara daring. Juga untuk mengatur kapasitas pengunjung," ujarnya.
Menurut Azwar Anas, ada sejumlah tempat tujuan wisata di Banyuwangi yang siap untuk dibuka, di antaranya Taman Nasional Alaspurwo, Gunung Ijen, dan beberapa destinasi wisata lainnya.
"Kami menunggu komando dari pusat untuk bisa membuka kembali wisata kami. Dari sisi persiapan, insya-Allah telah kami persiapkan dengan cukup baik. Simulasi terus kami lakukan," katanya.
Rapat secara virtual ini dalam rangka persiapan pembukaan kunjungan wisata terbatas ke kawasan konservasi, seperti taman nasional, taman wisata alam dan lainnya, serta kawasan konservasi kebun binatang, taman safari dan lainnya pada masa normal baru. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020