Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan standardisasi protokol kesehatan COVID-19 bagi para pemandu wisata guna mendorong pengembangan pariwisata di era normal baru (new normal).

Sedikitnya 91 orang pemandu wisata di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Ijen, Banyuwangi, mendapat lisensi sebagai pemandu wisata bersertifikat protokol kesehatan.

"Kita harus aman dari COVID-19 dan sekaligus aktivitas ekonomi harus tetap produktif, maka harus ada langkah untuk menjamin keselamatan bersama," ujar Bupati Abdullag Azwar Anas saat penyerahan sertifikat kepada pemandu wisata di ruang terbuka hijau Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jumat.

Baca juga: Sejumlah destinasi wisata Banyuwangi siap sambut era normal baru

Pada era normal baru, menurut Anas, pariwisata tidak lagi sekadar mengedepankan pelayanan yang prima, namun protokol kesehatan yang ketat akan menjadi daya tarik utama.

Untuk itulah, lanjut Anas, Banyuwangi melakukan standardisasi protokol kesehatan bagi pelaku wisata dan salah satunya kepada para pemandu wisata yang beroperasi di kawasan Gunung Ijen.

"Jadi, para pemandu wisata ini telah melalui uji sertifikasi kelayakan sebagai pemandu wisata era normal baru. Selain dapat memberikan standar layanan yang baik, mereka telah dilatih soal protokol kesehatan, diedukasi soal dunia kesehatan, termasuk potensi infeksi di sektor pariwisata yang harus kita hindari," paparnya.

Baca juga: Banyuwangi uji coba pembukaan sepuluh destinasi wisata dengan standar protokol COVID-19

Pada masa normal baru ini, katanya, sejumlah aktivitas pariwisata yang berkaitan dengan alam seperti mendaki dan aktivitas gunung lainnya diperkirakan akan lebih diminati masyarakat.

"Diprediksi setelah ini pariwisata pasti akan booming, terutama dalam aktivitas berbasis alam. Mereka akan lebih memilih pariwisata yang berkelanjutan dan Banyuwangi adalah salah satu daerah yang menawarkan ekowisata, kami tentunya harus bersiap," tuturnya.

Baca juga: Sambut normal baru, Bupati Banyuwangi ajak pelaku wisata geliatkan kembali pariwisata

Oleh karena itu, Bupati Anas mendorong para pemandu wisata gunung dan instruktur pemandu wisata gunung di Banyuwangi untuk lebih meningkatkan kompetensi guna menghadapi tantangan di era normal baru.

"Kami berkomitmen untuk terus memfasilitasi dengan memberikan pelatihan secara daring untuk semua pelaku wisata, termasuk pelatihan untuk pemandu wisata sesuai protokol COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi ajak BUMN terlibat pariwisata era normal baru

Sementara itu, Ketua Himpunan Pemandu Khusus Kawah Ijen Sofyan mengatakan bahwa sertifikasi pemandu wisata tersebut sangat positif, karena bisa memberi jaminan kenyamanan dan keamanan, baik bagi pemandu wisata maupun wisatawan.

"Kami merasa nyaman dalam bertugas dan wisatawan juga bisa merasa aman karena kami sudah lolos uji untuk standar protokol kesehatannya. Kami optimistis menyambut normal baru," katanya.

Standardisasi pemandu wisata dilakukan dengan uji kompetensi seputar pengetahuan tentang destinasi wisata dan standar pelayanan hingga pengetahuan protokol kesehatan. Dari 149 orang pemandi wisata yang mengikuti uji kompetensi itu, sebanyak 91 orang yang lolos dan mendapatkan sertifikat.

Di Banyuwangi terdapat tiga kawasan wisata yang pemandu wisatanya wajib memiliki sertifikat, yakni Gunung Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, dan Desa Wisata Kemiren. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020