Memasuki capaian usia ke-102 tahun, Wali Kota Madiun Maidi ingin agar Kota Madiun terus berinovasi melakukan pembangunan untuk tampil semakin menarik dan dikagumi.

"Tahun ini Kota Madiun mencapai usia 102 tahun. Usia yang yang dewasa, tua, dan matang. Meski demikian, saya ingin diusia tersebut Kota Madiun memiliki motivasi, terus berinovasi melakukan pembangunan untuk tampil muda yang menarik, yang dikagumi, dan digandrungi semua orang," ujar Wali Kota Maidi di Madiun menyambut hari jadi Kota Madiun yang diperingati setiap tanggal 20 Juni.

Ia menilai, dengan terus berinovasi melakukan pembangunan untuk tampil menarik, akan mendongkrak ekonomi kerakyatan yang muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Karena tampil muda dan dikagumi maka akan menarik orang-orang untuk datang berkunjung. Sehingga ekonomi rakyat jalan, wisata kuliner dan belanja jalan, dan tentu imbasnya akan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Madiun," kata dia.

Pihaknya tidak menampik, bahwa pembangunan butuh kerja keras dan pengorbanan. Untuk itu, ia ingin masyarakat mendukung pembangunan yang dilakukan.

"Saya minta masyarakat sabar. Saat ini pembangunan sedang proses. Dalam proses tersebut perlu pemikiran, kesabaran, dan juga pengorbanan," katanya.

Karenanya, Wali Kota berharap masyarakat turut berpartisipasi menyukseskan pembangunan yang saat ini masih berlangsung. Kontribusi bisa berupa dukungan maupun kritik dan masukan. Sebab, pembangunan tersebut untuk kemajuan Kota Madiun ke depan demi masyarakat bersama.

Adapun proyek yang saat ini sedang intens dibangun di antaranya, Pahlawan Street Center yang didukung dengan Taman Sumber Umis.

Nantinya, Jalan Pahlawan akan menjadi wisata keluarga, anak-anak, remaja, dewasa, serta lansia yang ramah dan nyaman. Bahkan, untuk kaum disabilitas. Sehingga Kota Madiun bisa menjadi kota tujuan wisata, bukan hanya kota transit. 
 
Proyek inovasi ekonomi lainnya yang sedang dibangun adalah pembangunan pedestrian di sekitar Tugu Pendekar. Sama seperti di Jalan Pahlawan, proyek tersebut juga sebagai upaya percepatan pemulihan sektor ekonomi pascapandemi nanti.

Di kawasan tersebut akan dibangun sentra kuliner tradisional di Jalan Rimba Darma juga pedestrian timur simpang lima Tugu Pendekar. kawasan tersebut juga akan dikuatkan dengan pembagunan gedung untuk menampung produk Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Madiun. Misalnya, pakaian hasil kerajinan, mulai kaos dan pakaian khas hingga pernak-pernik Kota Madiun lainnya.

Gedung tersebut rencananya dibangun di bekas Puskesmas Oro-Oro Ombo setelah layanan kesehatan tersebut dipindah ke Jalan Basuki Rahmat.

"Keberadaan pedestrian dan produk Dekranasda itu nantinya akan melengkapi sentra kuliner di Jalan Rimba Darma yang juga kawasan simpang lima Tugu Pendekar. Jalan Rimba Darma nanti juga akan kita bagi jadi dua jalur. Satu jalur akan digunakan sebagai kantong parkir selain di kawasan Stadion Wilis," katanya.
Wali Kota Madiun meninjau pembangunan pedestrian di simpang lima Tugu Pendekar Kota Madiun, (ANTARA Jatim/ Diskominfo Kota Madiun/ Lr)

Dirayakan sederhana

Peringatan hari jadi ke-102 Kota Madiun pada tanggal 20 Juni tahun 2020 akan dirayakan dengan sederhana, yakni di tengah keprihatinan melawan pandemi COVID-19.

Meski begitu, Wali Kota mengajak masyarakat tidak berkecil hati. Justru, tetap semangat menyambut momen spesial bagi warga Kota Pecel. Serta, semakin meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan.

Meski tak ada pesta dan kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT ke-102 Kota Madiun tetap dilakukan. Namun, sesuai prosedur keamanan dan pencegahan COVID-19.

"Kegiatan kami ganti dengan doa bersama dan pemberian santunan bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Maidi.

Rencana kegiatan perayaan yang menghadirkan artis nasional dan banyak massa, dibatalkan. Anggarannya dialihkan untuk penanganan COVID-19. Pihaknya memohon maaf atas pembatalan tersebut, namun hal itu yang terbaik.

Dalam peringatan hari jadi di tengah pandemi, pemkot mengajak agar momentum tersebut menjadi refleksi bagi seluruh masyarakat. Bahwa saat ini masanya untuk bergotong royong disiplin melakukan protokol kesehatan dan berbagi memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. 

Ia menambahkan, secara bertahap, Kota Madiun telah membuka akses dan menerapkan tatanan normal baru di berbagai bidang. Mulai pembukaan tempat ibadah, mal, pasar tradisional, pedagang kaki lima (PKL), restoran, dan pasar rakyat "Sunday Market". 

"Semuanya berjalan dengan baik. Artinya, masyarakat cukup mematuhi setiap protokol kesehatan yang telah dianjurkan. Era normal baru sudah dijalankan sejak sebulan lalu secara bertahap," ungkap mantan Sekda Kota Madiun itu.

Wali Kota berharap masa pandemi ini segera berakhir. Sehingga, perekonomian masyarakat dapat segera pulih. 

"Kami sudah siapkan lokasi-lokasi untuk menarik wisatawan. Tinggal bagaimana pelaku usaha memanfaatkan fasilitas dari pemkot tersebut," kata dia. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020