Pasar Benjeng yang terletak di Desa Bulurejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ditutup setelah temuan 14 pedagang setempat positif terpapar virus corona atau COVID-19 dan menjadi klaster baru penyebaran di wilayah itu.

Camat Benjeng Suryo Wibowo di Gresik, Selasa, mengatakan penutupan mulai efektif dilakukan pada Rabu (17/6) dan telah diberitahukan kepada pedagang melalui selebaran kertas. Penutupan pasar bertujuan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah itu.

Penutupan Pasar Benjeng menambah daftar jumlah pasar rakyat di Gresik yang ditutup karena terdampak COVID-19. Sebelumnya, Pemkab Gresik juga menutup Pasar Krempyeng di Jalan Gubernur Suryo dengan ada pedagang yang positif terinfeksi virus corona.

"Pasar Benjeng sudah menjadi klaster baru. Total ada 14 orang yang positif COVID-19 di Gresik masuk dalam klaster Pasar Benjeng. Ke-14 orang itu terdiri dari pedagang dan keluarganya," ucap Suryo, kepada wartawan.

Awalnya, kata Suryo, sebanyak 60 pedagang di Pasar Benjeng melakukan tes cepat dan hasilnya 10 orang menunjukkan reaktif. Setelah itu, dilakukan tes usap dan delapan orang di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan dua orang lainnya negatif.

"Nah, tenaga medis melakukan penelusuran kepada delapan pedagang Pasar Benjeng yang positif COVID-19. Ada tambahan enam orang berasal dari keluarga pedagang yang positif. Paling banyak berasal dari Kecamatan Benjeng," kata Suryo.

Suryo mencatat pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19, di antaranya pedagang ayam, daging, dan tempe.

Kepala Desa Bulurejo Imam Shofwan menambahkan penutupan Pasar Benjeng untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan waktu yang belum ditentukan.

"Kala pertama pernah kami tutup selama tujuh hari tujuannya sebagai sosialisasi dan sekarang ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan," katanya.

Sehari sebelumnya, Kabupaten Gresik mengalami lonjakan tajam kasus COVID-19 dengan total tambahan sebanyak 38 orang karena adanya tes cepat secara masif kepada beberapa pasien yang berstatus dalam pengawasan.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020