Penerimaan peserta didik baru atau PPDB jenjang SMP negeri di Kota Surabaya untuk jalur afirmasi hingga Selasa ini belum juga diumumkan, kendati banyak orang tua calon siswa yang menantikan pengumuman tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memberikan penjelasan rinci terkait belum adanya pengumuman PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi tersebut. Alasan utamanya adalah masih melakukan seleksi data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Ada pertimbangan skala prioritas MBR yang diterima di sekolah negeri. Hal itu dikarenakan banyaknya data MBR, sementara kuota sekolah negeri sedikit. Jadi, ada verifikasi ulang, karena MBR ini datanya dinamis," ujar Supomo saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Supomo menjelaskan PPDB jenjang SMP negeri jalur Afirmasi tahun 2020 memang dioptimalkan karena banyak warga yang terdampak pandemi COVID-19.
Mantan Kepala Dinas Sosial ini mengungkapkan kuota PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi yang awalnya 15 persen dari kuota keseluruhan, saat ini dinaikkan dan bisa menerima hingga 25 persen kuota.
Penambahan kuota kalur afirmasi tidak mengurangi kuota jalur zonasi yang besarnya mencapai 50 persen.
"Untuk penambahan rombel (rombongan belajar) kami sudah menyurati Kemendikbud dan diizinkan. Ini upaya pemerintah memfasilitasi anak agar sekolah, karena anak juga belum tentu bisa sekolah swasta," ujarnya.
Supomo berdalih penambahan jumlah siswa dalam satu kelas pada PPDB kali ini sebagai upaya pemerintah hadir menyekolahkan siswa secara gratis.
"Sudah kami komunikasikan dengan sekolah swasta. Sekolah swasta juga menerima mitra warga, ada yang dua, lima atau 10 anak," kata Supomo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memberikan penjelasan rinci terkait belum adanya pengumuman PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi tersebut. Alasan utamanya adalah masih melakukan seleksi data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Ada pertimbangan skala prioritas MBR yang diterima di sekolah negeri. Hal itu dikarenakan banyaknya data MBR, sementara kuota sekolah negeri sedikit. Jadi, ada verifikasi ulang, karena MBR ini datanya dinamis," ujar Supomo saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Supomo menjelaskan PPDB jenjang SMP negeri jalur Afirmasi tahun 2020 memang dioptimalkan karena banyak warga yang terdampak pandemi COVID-19.
Mantan Kepala Dinas Sosial ini mengungkapkan kuota PPDB jenjang SMP negeri jalur afirmasi yang awalnya 15 persen dari kuota keseluruhan, saat ini dinaikkan dan bisa menerima hingga 25 persen kuota.
Penambahan kuota kalur afirmasi tidak mengurangi kuota jalur zonasi yang besarnya mencapai 50 persen.
"Untuk penambahan rombel (rombongan belajar) kami sudah menyurati Kemendikbud dan diizinkan. Ini upaya pemerintah memfasilitasi anak agar sekolah, karena anak juga belum tentu bisa sekolah swasta," ujarnya.
Supomo berdalih penambahan jumlah siswa dalam satu kelas pada PPDB kali ini sebagai upaya pemerintah hadir menyekolahkan siswa secara gratis.
"Sudah kami komunikasikan dengan sekolah swasta. Sekolah swasta juga menerima mitra warga, ada yang dua, lima atau 10 anak," kata Supomo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020