Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Adam Rusydi mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah menjalankan koordinasi dan supervisi penyaluran bantuan sosial secara intensif.
"Selama ini yang dilakukan pemprov kami apresiasi," ujar Adam Rusydi tersebut di Surabaya, Rabu.
Politikus muda asal Partai Golkar itu mengaku memantau langsung peran Pemprov Jatim melalui Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ke sejumlah kantor desa di Sidoarjo dan beberapa tempat di Surabaya.
"Waktu itu Pak Wagub tanpa rombongan dan tidak ada acara seremonial. Ini bagus karena spontanitas lalu memastikan langsung bagaimana pelaksanaan penyaluran bansos di lapangan," ucapnya.
Menurut dia, Pemprov Jatim merancang bansos dengan sangat hati-hati karena tantangannya berat, seperti banyaknya masyarakat terdampak serta pendataan yang harus detail.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat bisa memperoleh informasi utuh jika ada pihak-pihak yang secara sengaja menyoroti bansos.
"Kalau tidak pernah bicara hati ke hati dengan ketua RT, RW dan Kades, mungkin tidak tahu sulitnya melakukan verifikasi dan validasi, apalagi dalam waktu singkat di tengah beratnya tekanan hidup masyarakat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Selama ini yang dilakukan pemprov kami apresiasi," ujar Adam Rusydi tersebut di Surabaya, Rabu.
Politikus muda asal Partai Golkar itu mengaku memantau langsung peran Pemprov Jatim melalui Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ke sejumlah kantor desa di Sidoarjo dan beberapa tempat di Surabaya.
"Waktu itu Pak Wagub tanpa rombongan dan tidak ada acara seremonial. Ini bagus karena spontanitas lalu memastikan langsung bagaimana pelaksanaan penyaluran bansos di lapangan," ucapnya.
Menurut dia, Pemprov Jatim merancang bansos dengan sangat hati-hati karena tantangannya berat, seperti banyaknya masyarakat terdampak serta pendataan yang harus detail.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat bisa memperoleh informasi utuh jika ada pihak-pihak yang secara sengaja menyoroti bansos.
"Kalau tidak pernah bicara hati ke hati dengan ketua RT, RW dan Kades, mungkin tidak tahu sulitnya melakukan verifikasi dan validasi, apalagi dalam waktu singkat di tengah beratnya tekanan hidup masyarakat," katanya. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020