Kepala UPT Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TKIP) Dinas Pendidikan Jawa Timur Alfian Majdie mengungkapkan, ada sebanyak 147.529 calon siswa yang mengajukan permintaan PIN hingga hari kedua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK di wilayah setempat.
"Hingga Selasa (9/6) pukul 14.30 WIB atau hari kedua PPDB SMA/SMK ada sebanyak 147.529 calon siswa yang mengajukan permintaan PIN. Yang sudah ditangani 81.343 calon siswa," ucap Alfian saat dikonfirmasi.
Alfian menjelaskan, dari 81.343 calon siswa yang ditangani oleh Dinas Pendidikan Jatim, tidak semuanya mendapatkan PIN. Sebab, beberapa yang mengajukan permintaan PIN masih salah dalam persyaratannya, seperti, kartu keluarga (KK) terlihat buram atau kurang jelas, sehingga tidak bisa diverifikasi.
"Yang sudah dapat PIN 63.959 dan yang kami kembalikan 17.384 calon siswa," katanya.
Lebih lanjut, apabila calon siswa mengalami kesulitan mendaftar, Alfian menyarankan wali murid agar telepon ke call center sekolah atau ke Dinas Pendidikan Jatim secara langsung.
Untuk itu, calon siswa tidak perlu ke sekolah. Karena proses PPDB tahun ini dialihkan secara digital, mengingat masih dalam kondisi pandemik COVID-19.
"Harapan kami masyarakat bisa melakukan pendaftaran dari rumah, karena kondisi sekarang ini mau tidak mau, suka tidak suka, setuju tidak setuju kita harus berproses ke era digital," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Hingga Selasa (9/6) pukul 14.30 WIB atau hari kedua PPDB SMA/SMK ada sebanyak 147.529 calon siswa yang mengajukan permintaan PIN. Yang sudah ditangani 81.343 calon siswa," ucap Alfian saat dikonfirmasi.
Alfian menjelaskan, dari 81.343 calon siswa yang ditangani oleh Dinas Pendidikan Jatim, tidak semuanya mendapatkan PIN. Sebab, beberapa yang mengajukan permintaan PIN masih salah dalam persyaratannya, seperti, kartu keluarga (KK) terlihat buram atau kurang jelas, sehingga tidak bisa diverifikasi.
"Yang sudah dapat PIN 63.959 dan yang kami kembalikan 17.384 calon siswa," katanya.
Lebih lanjut, apabila calon siswa mengalami kesulitan mendaftar, Alfian menyarankan wali murid agar telepon ke call center sekolah atau ke Dinas Pendidikan Jatim secara langsung.
Untuk itu, calon siswa tidak perlu ke sekolah. Karena proses PPDB tahun ini dialihkan secara digital, mengingat masih dalam kondisi pandemik COVID-19.
"Harapan kami masyarakat bisa melakukan pendaftaran dari rumah, karena kondisi sekarang ini mau tidak mau, suka tidak suka, setuju tidak setuju kita harus berproses ke era digital," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020