Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Jawa Timur Alfian Majdie mengungkapkan hingga Senin siang peserta pengajuan PIN pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di laman ppdbjatim.net mencapai 41.263.
"Pada hari Senin hingga pukul 14.14 WIB peserta pengajuan PIN mencapai 41.263 dan 7.366 di antaranya sudah mendapatkan PIN tersebut," kata Alfian di Surabaya.
Alfian mengatakan banyaknya pengakses laman ppdbjatim.net dikarenakan adanya masalah seperti sulitnya membuka laman tersebut.
"Masalahnya biasanya karena jaringan provider. Kami memakai kapasitas server 64 core. Bahkan mulai pukul 07.00 sampai 21.00 WIB kami memakai 128 core. Ini sudah mencukupi," ujarnya.
Menurutnya, jika pengunjung laman PPDB berada pada lokasi dengan jaringan yang buruk, mereka akan kesulitan membuka laman. Kekhawatiran orang tua biasanya timbul setelah kesulitan membuka laman selama lima menit.
"Mereka merasa panik saat proses membuka laman lama. Jadi mohon memastikan jaringan lancar selama menjangkau laman PPDB," ujarnya.
Sementara itu, jika ada masyarakat yang terbatas secara fasilitas gawai maka bisa diedukasi melalui call center, baik call center sekolah maupun call center Dinas Pendidikan Jatim.
"Kami tidak membuka layanan pengambilan PIN di sekolah karena mengutamakan protokol kesehatan bagi anak-anak. Agar mereka minim melakukan kontak di luar rumah," ucapnya.
Kendati PPDB SMA/SMK sepenuhnya dilaksanakan secara dalam jaringan (daring), masih banyak orang tua dan calon peserta didik baru yang berdatangan ke sekolah untuk pengambilan PIN.
"Saya datang ke sekolah untuk mencari info soal PPDB SMK, di rumah sudah coba tidak bisa-bisa. Loading-nya lama, makanya ingin tahu jelasnya dengan datang ke sekolah," kata salah satu orang tua calon peserta didik baru Pujining Diana ditemui di SMKN 2 Surabaya.
Pujining datang ke sekolah dengan harapan dapat dibnaty panitia PPDB untuk mendaftarkan anaknya di jurusan Listrik SMKN 2 Surabaya.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Surabaya Djoko Pratmodjo Yudhi Utomo, mengatakan sementara ini sekolah hanya melayani pemberian informasi PPDB Jatim pada para orang tua atau siswa yang datang ke sekolah.
"Kami tidak melayani pengambilan PIN. Karena ada pengambilan titik koordinat rumah yang harus diambil dari rumahnya masing-masing. Kecuali ada kebijakan untuk pengambilan PIN kolektif seperti tahun sebelumnya baru kami layani," ujarnya.
Djoko menegaskan hingga siang hari sekitar 200 orang tua sudah datang sejak pagi. Para orang tua ini banyak yang masih yakin jika mendapat informasi langsung dari sekolah.
"Kami menyediakan dua loket informasi dengan standar protokol kesehatan seperti jaga jarak dan cuci tangan. Ada juga dua unit media publikasi video," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020