Turunnya harga bawang putih dan telur ayam ras memicu terjadinya deflasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada bulan Mei 2020 sebesar 0,03 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,45 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Jember adalah bawang putih, telur ayam ras, cabai rawit, minyak goreng dan emas perhiasan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo dalam konferensi pers melalui aplikasi konferensi video di Jember, Selasa.

Menurutnya dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi, empat kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan sisanya stabil. 

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,41 persen dan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06 persen, kemudian kelompok pengeluaran yang stabil di antaranya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok pendidikan

"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,49 persen dan kelompok yang mengalami deflasi terendah adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen," katanya. 

Joko menjelaskan harga telur ayam ras, bawang putih, cabai rawit pada bulan Mei 2020 berangsur mengalami penurunan, sehingga menjadi komoditas dengan penyumbang deflasi yang tertinggi.

Menurutnya hal itu menunjukkan bahwa usaha pemerintah melalui Tim Satgas Pangan dan Tim TPID untuk menstabilkan harga terhadap komoditas strategis yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten Jember ada yang berhasil ditekan turun dengan terus menjaga keseimbangan ketersediaannya di pasar. 

"Begitu juga komoditas harga gula pasir selama bulan Mei 2020 berhasil dijaga stabilitas harganya sehingga komoditas tersebut menjadi penghambat inflasi," ujarnya.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur tercatat enam kota mengalami inflasi yakni inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,27 persen diikuti oleh Kota Surabaya inflasi 0,21 persen, Kota Probolinggo 0,05 persen, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumenep inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,01 persen.

Sedangkan dua kota mengalami deflasi yakni Kota Kediri deflasi sebesar 0,19 persen, diikuti oleh Kabupaten Jember deflasi sebesar 0,03 persen, sedangkan  Jawa Timur mengalami deflasi 0,18 persen.

Bila ditinjau menurut inflasi year-to-date (Mei 2020 terhadap Desember 2019), inflasi tertinggi terjadi Kabupaten Sumenep sebesar 1,26 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,44 persen.  (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020