Setahun sudah Mujiati, warga Beji, Kabupaten Pasuruan, Jatim ini menderita penyakit asam lambung. Akibatnya, ia harus berkali-kali dirawat di rumah sakit.

Ditemui saat menemani sang istri, Rifai coba menceritakan pengalamannya selama merawat Mujiati dari berbagai kondisi.

"Sudah lama, ada kalau setahun lebih. Sakitnya istri saya mudah kambuh, jadi habis sembuh dapat beberapa bulan lagi sakit. Kalau sudah parah begitu sampai dibawa ke rumah sakit. Kalau pas seperti ini ya gak tega karena istri saya cuma bisa tidur kadang ngeluhkan sesak nafas," katanya

Rifai melanjutkan, sebelum menjalani rawat inap sekarang, Mujiati sempat mengalami sakit perut hingga mengalami muntah-muntah.

Hal ini dirasakan selama 2 hari sebelum dilarikan ke klinik untuk menjalani pengecekan.

Usai dilakukan tindakan oleh dokter, ia lantas dirujuk ke rumah sakit lantaran warna kulitnya yang cenderung menguning. Ditambah lagi nafsu makannya yang hilang menyebabkan berat badannya turun drastis.

"Awalnya sering muntah-muntah begitu terus bilang kalau perutnya sakit. Saya mulai khawatir, saya minumkan beberapa obat yang dari dokter kemudian saya suruh istirahat. Ternyata besoknya belum ada perubahan, jadi saya langsung bawa istri ke klinik," ujarnya.

Selama menemani perawatan istri, Rifai mengaku tak sedikit pun mengeluarkan biaya. Ia tenang lantaran sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak lama.

Baginya, hal tersebut merupakan rezeki yang ia terima sebab kepesertaannya datang dari bantuan pemerintah (segmen Penerima Bantuan Iuran, red). Segala hal yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan bisa mereka akses dengan mudah.

"Kalau bayar tidak pernah ingat saya. Jadi, datang ke rumah sakit begitu cuma bawa kartu BPJS (Kesehatan). Alhamdulillah, saya bersyukur dengan bantuan pemerintah ini. Kami sangat terbantu kalau sakit bisa berobat dengan mudah di rumah sakit menggunakan BPJS (Kesehatan). Kartunya juga aktif terus, saya dan istri tidak pernah ada masalah saat berobat," ungkap bapak yang berprofesi sebagai tukang bakso ini.

Lebih lanjut, Rifai turut mengapresiasi layanan yang diterima istrinya selama di rumah sakit karena, tak ada kekecewaan yang timbul akibat penanganan medis kepada istrinya.

Rifai juga senang ketika awal tiba di rumah sakit, sang istri dapat penanganan yang cepat dari mereka. Sejak kabar ini dihimpun, Mujiati sudah 4 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Masyithoh Bangil.

"Bagus pelayanannya di sini terus perawat sama dokternya juga ramah-ramah. Pas datang juga tidak menunggu lama langsung dapat ruangan. Alhamdulillah, kalau lihat perkembangan istri saya membaik. Saya minta doanya saja supaya bisa lekas pulang. Saya juga mengucapkan terima kasih untuk pemerintah dan BPJS (Kesehatan)," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020