Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendistribusikan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan disinfektan ke 217 kantor desa/kelurahan dan 25 kecamatan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu, mengemukakan bahwa pembagian cairan pembersih tangan itu diharapkan bisa membantu meningkatkan standar kebersihan dan kesehatan di masing-masing desa dan kecamatan. Hand sanitizer juga bisa dibagikan ke tempat ibadah sebagai tempat pelayanan publik.
"Di era 'new normal' pelayanan publik, jika sudah dikomando pemerintah pusat ke depan, ketersediaan cairan disinfeksi dan membunuh virus dan bakteri adalah kewajiban, di samping protokol kesehatan lainnya," katanya.
Jadi, pembagian ini selain untuk penanganan COVID-19, juga untuk persiapan menyambut tatanan kehidupan baru di bidang pelayanan publik.
Menurut Anas, pelayanan di era "new normal" menempatkan kebersihan dan kesehatan sebagai standar utama, seperti ruang pelayanan didisinfeksi selesai jam kantor, atau petugas pelayanan diwajibkan membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum pulang.
Kelengkapan alat penunjang lainnya, lanjut dia, juga wajib dipastikan, seperti pemindai suhu tubuh, sanitasi layak, masker hingga pelindung diri bagi petugas.
"Intinya, kinerja petugas pelayanan publik tetap prima, tapi sekaligus protokol kesehatan diterapkan agar semuanya terhindar dari penyakit," kata Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.
Gugus Tugas, lanjut Anas, juga sudah membagikan lebih dari 500.000 masker kain gratis kepada warga pada tahap pertama, dan tahap selanjutnya ditambah lagi 500.000 masker.
"Ini merupakan stimulan menyambut 'new normal' ke depan, semua orang perlu sadar memakai masker, termasuk di tempat pelayanan publik," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono menambahkan bahwa pembagian cairan pembersih tangan dan disinfektan ke desa dan kecamatan dibagi dua tahap, yakni yang pertama dibagikan 605 liter hand sanitizer dan 7.260 liter disinfektan.
"Tahap pertama dibagikan kemarin, total ada 1.200 botol hand sanitizer masing-masing berkapasitas 5 liter untuk 217 desa/kelurahan dan 25 kecamatan, dan total 7.260 liter disinfektan dibagi ke seluruh desa/kelurahan dan kecamatan," katanya.
Pada tahap kedua, katanya, dilakukan pasca-Lebaran, dan masing-masing desa/kelurahan dan kecamatan akan mendapat tambahan total 7 liter hand sanitizer, dan total yang dibagikan sekitar 2.300 liter.
"Pada tahap dua juga dibagikan dua dus sarung tangan untuk masing-masing desa dan kecamatan dengan total 48.400 unit gloves, sebagai bagian menyambut 'new normal' pelayanan publik ke depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu, mengemukakan bahwa pembagian cairan pembersih tangan itu diharapkan bisa membantu meningkatkan standar kebersihan dan kesehatan di masing-masing desa dan kecamatan. Hand sanitizer juga bisa dibagikan ke tempat ibadah sebagai tempat pelayanan publik.
"Di era 'new normal' pelayanan publik, jika sudah dikomando pemerintah pusat ke depan, ketersediaan cairan disinfeksi dan membunuh virus dan bakteri adalah kewajiban, di samping protokol kesehatan lainnya," katanya.
Jadi, pembagian ini selain untuk penanganan COVID-19, juga untuk persiapan menyambut tatanan kehidupan baru di bidang pelayanan publik.
Menurut Anas, pelayanan di era "new normal" menempatkan kebersihan dan kesehatan sebagai standar utama, seperti ruang pelayanan didisinfeksi selesai jam kantor, atau petugas pelayanan diwajibkan membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum pulang.
Kelengkapan alat penunjang lainnya, lanjut dia, juga wajib dipastikan, seperti pemindai suhu tubuh, sanitasi layak, masker hingga pelindung diri bagi petugas.
"Intinya, kinerja petugas pelayanan publik tetap prima, tapi sekaligus protokol kesehatan diterapkan agar semuanya terhindar dari penyakit," kata Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.
Gugus Tugas, lanjut Anas, juga sudah membagikan lebih dari 500.000 masker kain gratis kepada warga pada tahap pertama, dan tahap selanjutnya ditambah lagi 500.000 masker.
"Ini merupakan stimulan menyambut 'new normal' ke depan, semua orang perlu sadar memakai masker, termasuk di tempat pelayanan publik," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono menambahkan bahwa pembagian cairan pembersih tangan dan disinfektan ke desa dan kecamatan dibagi dua tahap, yakni yang pertama dibagikan 605 liter hand sanitizer dan 7.260 liter disinfektan.
"Tahap pertama dibagikan kemarin, total ada 1.200 botol hand sanitizer masing-masing berkapasitas 5 liter untuk 217 desa/kelurahan dan 25 kecamatan, dan total 7.260 liter disinfektan dibagi ke seluruh desa/kelurahan dan kecamatan," katanya.
Pada tahap kedua, katanya, dilakukan pasca-Lebaran, dan masing-masing desa/kelurahan dan kecamatan akan mendapat tambahan total 7 liter hand sanitizer, dan total yang dibagikan sekitar 2.300 liter.
"Pada tahap dua juga dibagikan dua dus sarung tangan untuk masing-masing desa dan kecamatan dengan total 48.400 unit gloves, sebagai bagian menyambut 'new normal' pelayanan publik ke depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020