Pemerintah Kabupaten Gresik akan menambah kapasitas ruang isolasi dan perawatan bagi pasien COVID-19 di wilayah itu, setelah melihat adanya peningkatan jumlah kasus positif.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik Saifudin Ghozali di Gresik, Jumat, mengatakan, mulanya jumlah ruangan dari seluruh rumah sakit yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 sebanyak 98 ruangan dan kini menjadi 160, ditambah 34 ruangan khusus.
"Setelah rapat ini, bupati mendesak agar ada penambahan ruangan yang sangat signifikan. Jadi, rumah sakit swasta maupun RS Ibnu Sina juga diminta untuk memberikan tambahan ruangan untuk perawatan kasus COVID-19 ini. Pada Senin (25/5) besok semua ruangan tambahan ini sudah siap," katanya.
Salah satunya adalah RSUD Ibnu Sina yang menyiapkan ruangan 65 ruangan yang ada di Ruang G, H, dan ada juga ruangan dengan tekanan negatif.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim telah melakukan sidak ke Dinas Kesehatan Gresik, RS Ibnu Sina Gresik, dan Puskesmas Alun-alun Gresik guna melihat langsung ke gudang APD milik dinkes, serta meninjau pusat pengolahan data COVID-19 yang ada di ruangan sekretaris dinas.
Untuk sarana dan prasarana tambahan ruang di RSUD Ibnu Sina, Qosim mengatakan bahwa saat ini Gresik sudah sangat siap mengantisipasi adanya lonjakan penambahan pasien COVID-19.
Sebelumnya, kasus pasien terkonfirmasi atau positif di Gesik bertambah 29 pasien atau tertinggi sejak COVID-19 di menyebar di wilayah itu, sehingga total konfirmasi positif yang sebelumnya 94 kini menjadi 122 orang.
Penambahan itu, disebabkan adanya tes cepat yang dilakukan secara masif, yakni sekitar 3.500 rapid test, tujuannya untuk menyelesaikan pelacakan pada klaster-klaster besar yang ada di Gresik.
Sementara itu, klastes-klaster yang mendominasi di Gresik, masing-masing Klaster Sampoerna, Klaster Surabaya, Klaster Pelayaran dan Klaster Pabean.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Dinas Kesehatan Gresik Saifudin Ghozali di Gresik, Jumat, mengatakan, mulanya jumlah ruangan dari seluruh rumah sakit yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 sebanyak 98 ruangan dan kini menjadi 160, ditambah 34 ruangan khusus.
"Setelah rapat ini, bupati mendesak agar ada penambahan ruangan yang sangat signifikan. Jadi, rumah sakit swasta maupun RS Ibnu Sina juga diminta untuk memberikan tambahan ruangan untuk perawatan kasus COVID-19 ini. Pada Senin (25/5) besok semua ruangan tambahan ini sudah siap," katanya.
Salah satunya adalah RSUD Ibnu Sina yang menyiapkan ruangan 65 ruangan yang ada di Ruang G, H, dan ada juga ruangan dengan tekanan negatif.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim telah melakukan sidak ke Dinas Kesehatan Gresik, RS Ibnu Sina Gresik, dan Puskesmas Alun-alun Gresik guna melihat langsung ke gudang APD milik dinkes, serta meninjau pusat pengolahan data COVID-19 yang ada di ruangan sekretaris dinas.
Untuk sarana dan prasarana tambahan ruang di RSUD Ibnu Sina, Qosim mengatakan bahwa saat ini Gresik sudah sangat siap mengantisipasi adanya lonjakan penambahan pasien COVID-19.
Sebelumnya, kasus pasien terkonfirmasi atau positif di Gesik bertambah 29 pasien atau tertinggi sejak COVID-19 di menyebar di wilayah itu, sehingga total konfirmasi positif yang sebelumnya 94 kini menjadi 122 orang.
Penambahan itu, disebabkan adanya tes cepat yang dilakukan secara masif, yakni sekitar 3.500 rapid test, tujuannya untuk menyelesaikan pelacakan pada klaster-klaster besar yang ada di Gresik.
Sementara itu, klastes-klaster yang mendominasi di Gresik, masing-masing Klaster Sampoerna, Klaster Surabaya, Klaster Pelayaran dan Klaster Pabean.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020