Gesit Foundation pimpinan Jacob Soetoyo membantu 30 unit ventilator atau alat bantu pernafasan untuk menangani pasien yang terpapar COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Salah satu staf Gesit Foundation Stefanini mengatakan, untuk sementara bantuan yang diserahkan sebanyak 30 unit ventilator ditambah 10 ton beras.
"Bukan yang sampai ICU. Kita berikan tiga tipe, biasanya kita sebut tipe A, tipe B, dan tipe C. Semua spesifikasi teknis dan buku petunjuknya ada di dalam kardus itu," kata Stefani seusai menyerahkan bantuan di Balai Kota Surabaya.
Menurut dia, ventilator yang diserahkan itu produk China yang sudah teruji. Bahkan, ia memastikan di Wuhan, Tiongkok juga menggunakan ventilator ini. "Di Wuhan 60 persen menggunakan ventilator ini untuk menangani pandemi ini," ujarnya.
Stefani menjelaskan bahwa bantuan itu merupakan bentuk kepedulian kepada rakyat, bangsa dan negara. Bantuan serupa sebelumnya juga sudah diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI), dan beberapa pemerintah daerah, termasuk ke rumah sakit di daerah dan organisasi serta berbagai instansi yang terlibat aktif membantu melawan COVID-19.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan asal muasal bantuan itu. Ia mengaku sering bertemu dengan pimpinan Gesit Foundation Jacob Soetoyo di berbagai acara Yayasan Kebun Raya Indonesia, termasuk ketika sedang mempersiapkan Kebun Raya Mangrove.
Menurut dia, Jacob Soetoyo itu yang tiba-tiba menawarkan akan membantu 30 unit ventilator untuk penanganan pasien COVID-19 di Surabaya. "Saat itu, saya kaget. Saya bayangkan dibantu 2 unit ventilator aja sudah senang. Ini malah dibantu 30 unit," ujarnya.
Nantinya, kata dia, bantuan ventilator itu akan diserahkan kepada Rumah Sakit Husada Utama karena banyak merawat warga Kota Surabaya. Selain itu, sebagian di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), RSUD Soewandhie dan Rumah Sakit Asrama Haji.
"Tadi saya sudah sampaikan terima kasih banyak kepada beliau," katanya.
Menurut Risma, bantuan ventilator itu sangat membantu karena beberapa kasus yang terjadi, memang kekurangan ventilator. Oleh karena itu, ia akan melihat rumah sakit mana saja yang kekurangan ventilator ini, sehingga yang memang kekurangan akan dibantu ventilator ini.
"Nanti lihat yang memang sangat membutuhkan, nanti kita berikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Salah satu staf Gesit Foundation Stefanini mengatakan, untuk sementara bantuan yang diserahkan sebanyak 30 unit ventilator ditambah 10 ton beras.
"Bukan yang sampai ICU. Kita berikan tiga tipe, biasanya kita sebut tipe A, tipe B, dan tipe C. Semua spesifikasi teknis dan buku petunjuknya ada di dalam kardus itu," kata Stefani seusai menyerahkan bantuan di Balai Kota Surabaya.
Menurut dia, ventilator yang diserahkan itu produk China yang sudah teruji. Bahkan, ia memastikan di Wuhan, Tiongkok juga menggunakan ventilator ini. "Di Wuhan 60 persen menggunakan ventilator ini untuk menangani pandemi ini," ujarnya.
Stefani menjelaskan bahwa bantuan itu merupakan bentuk kepedulian kepada rakyat, bangsa dan negara. Bantuan serupa sebelumnya juga sudah diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI), dan beberapa pemerintah daerah, termasuk ke rumah sakit di daerah dan organisasi serta berbagai instansi yang terlibat aktif membantu melawan COVID-19.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan asal muasal bantuan itu. Ia mengaku sering bertemu dengan pimpinan Gesit Foundation Jacob Soetoyo di berbagai acara Yayasan Kebun Raya Indonesia, termasuk ketika sedang mempersiapkan Kebun Raya Mangrove.
Menurut dia, Jacob Soetoyo itu yang tiba-tiba menawarkan akan membantu 30 unit ventilator untuk penanganan pasien COVID-19 di Surabaya. "Saat itu, saya kaget. Saya bayangkan dibantu 2 unit ventilator aja sudah senang. Ini malah dibantu 30 unit," ujarnya.
Nantinya, kata dia, bantuan ventilator itu akan diserahkan kepada Rumah Sakit Husada Utama karena banyak merawat warga Kota Surabaya. Selain itu, sebagian di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), RSUD Soewandhie dan Rumah Sakit Asrama Haji.
"Tadi saya sudah sampaikan terima kasih banyak kepada beliau," katanya.
Menurut Risma, bantuan ventilator itu sangat membantu karena beberapa kasus yang terjadi, memang kekurangan ventilator. Oleh karena itu, ia akan melihat rumah sakit mana saja yang kekurangan ventilator ini, sehingga yang memang kekurangan akan dibantu ventilator ini.
"Nanti lihat yang memang sangat membutuhkan, nanti kita berikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020