Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak tokoh agama mendakwahkan optimisme di tengah masyarakat, seiring munculnya rasa pesimistis bisa bangkit menghadapi efek domino pandemi COVID-19.

"Kemarin saya minta tolong kepada jaringan Nahdlatul Ulama Banyuwangi untuk secara khusus menyampaikan dakwah optimisme di tengah masyarakat. Teman-teman pemuka agama yang lain juga kami mohon bisa menyampaikan optimisme kepada jamaahnya masing-masing," kata Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.

Menurut Bupati Anas, serba pesimistis tidak menjadikan permasalahan cepat selesai, namun justru akan mengakibatkan munculnya permasalahan baru.

"Pada saat ini, semua orang mengeluh. Pemerintah jika boleh mengeluh, ya mengeluh. Tapi, mengeluh saja tidak cukup," kata Anas.

Oleh karena itu, lanjut dia, saat ini Pemkab Banyuwangi berupaya sekuat tenaga untuk menghadapi pandemi COVID-19 dengan secermat mungkin. Mulai dari mempersiapkan fasilitas kesehatan yang memadai, penyaluran jaring pengaman sosial seefektif, hingga mulai merancang pemulihan ekonomi dan sosial pasca-corona.

"Saat inilah, kita semua diuji. Mengeluh saja atau bertindak mencari solusi. Kami memilih yang kedua. Kami sudah seminggu ini turun langsung temui semua camat dan kepala desa di Banyuwangi, untuk bersama-sama mencari solusi setiap ada permasalahan yang muncul," tuturnya.

Tentu saja, kata Anas, di tengah upaya komponen pemerintah dari pusat hingga desa ini, berjibaku mengatasi pandemi, perlu adanya dukungan masyarakat, dan dukungan adalah sikap optimisme bahwa semua bakal keluar dari COVID-19 ini dengan selamat.

"Kami ingin mengajak para kiai untuk bisa menerbitkan optimisme di tengah masyarakat. Mari kita bersama-sama, bergandengan tangan untuk mengatasi ini. Kekompakan semua elemen adalah kunci dari keberhasilan kita keluar dari wabah ini," ujarnya.

Optimisme, menurut Anas, dapat dirupakan dengan berbagai bentuk, mulai upaya mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah preventif, menyalurkan aspirasi pada kanal yang tepat, hingga saling bahu membahu antarmasyarakat.

"Optimisme yang perlu kita bangun adalah optimisme yang berorientasi pada solusi. Jika solusi yang ada masih terbatas, maka kita optimalkan semaksimal mungkin. Sembari mencari solusi lain atas kekurangan-kekurangan itu," katanya.

Sementara itu, Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini menyambut baik gagasan Bupati Anas. Di tengah situasi yang serba sulit ini, memang membuat banyak orang disorientasi. Nyaris semua pihak terdampak. Baik yang terlihat nyata di mata umum, maupun yang tak kasat mata.

"Kami banyak menerima laporan, bagaimana masyarakat berkeluh kesah menghadapi situasi saat ini. Banyak para pekerja yang terpukul. Tapi, memang berkeluh kesah saja tak cukup, berpangku tangan menunggu bantuan juga tidak solutif," kata Gus Makki sapaan akrabnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020