Warga antusias mengikuti donor darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri, Jawa Timur, di masa pandemi COVID-19, sehingga stoknya juga dipastikan masih aman.
Kwee Eng Djwan (42), salah seorang warga, Rabu, mengatakan, dirinya rutin melakukan donor darah, bahkan sudah lebih dari 50 kali. Ia juga turut serta mengajak anak dan istrinya untuk donor darah.
"Ini saya ajak anak saya, baru pertama kali donor darah," kata Kwee Eng.
Ia mengatakan, putranya tersebut masih berusia 17 tahun dan ternyata sangat senang bisa melakukan donor darah.
Kepala PMI Kota Kediri dr Ira Widyastuti mengatakan stok darah di PMI masih ada. Sejumlah 80 persen permintaan BDRS (bank darah rumah sakit) berhasil dipenuhi. Hal ini juga berkat antusiasme warga Kota Kediri yang berdonor darah langsung ke kantor PMI Kota Kediri.
Dr Ira mengatakan permintaan BDRS Kota Kediri terdiri dari RSUD Gambiran, RS Bhayangkara, RS Baptis, dan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan sebanyak 1.200 kantong per bulan. Stok darah itu dari warga yang ikut donor darah dari unit mobil PMI yang berkeliling.
"Stok darah kami 70 persen berasal dari mobile unit, 30 persen dari donor yang datang ke kantor," kata Ira.
Ira juga mengatakan, pada saat Pemkot Kediri mengumumkan work from home (WFH) pada 16 Maret 2020, satu pekan setelahnya tak ada satu pun pendonor yang datang ke kantor.
Pada saat pandemi, banyak kantor di wilayah Kota Kediri tutup sehingga supply darah berkurang. Hal itu juga sempat menjadi kekhawatiran pada stok darah di kantor.
PMI, lanjut dia, mengandalkan darah dari pendonor yang datang ke kantor PMI. Di hari biasa, darah yang didapatkan bisa antara 40-60 kantong darah per hari. Namun, karena terjadi pandemi, jumlah itu berkurang.
Walaupun yang mendonorkan darah sedikit, dirinya menegaskan persediaan darah masih aman sebab masih ada stok dari bulan sebelumnya.
"Kami sempat khawatir. Ada penyuluhan dari PMI Pusat termasuk daerah, hingga akhirnya warga mulai berani datang ke kantor untuk donor darah," kata Ira.
Ia juga menjamin bahwa protokol kesehatan juga tetap dijalankan di kantor PMI saat donor darah dilakukan, sehingga warga yang hendak donor darah tidak perlu khawatir.
"Perlu saya informasikan ke masyarakat bahwa COVID-19 tidak ditularkan lewat darah," kata dia.
Di bulan Ramadhan yang juga masih terjadi pandemi COVID-19 ini, ia juga tetap memberikan ucapan terimakasih pada warga yang ikut donor darah. PMI juga akan tetap berusaha, sehingga stok juga masih mencukupi untuk kebutuhan pasien. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kwee Eng Djwan (42), salah seorang warga, Rabu, mengatakan, dirinya rutin melakukan donor darah, bahkan sudah lebih dari 50 kali. Ia juga turut serta mengajak anak dan istrinya untuk donor darah.
"Ini saya ajak anak saya, baru pertama kali donor darah," kata Kwee Eng.
Ia mengatakan, putranya tersebut masih berusia 17 tahun dan ternyata sangat senang bisa melakukan donor darah.
Kepala PMI Kota Kediri dr Ira Widyastuti mengatakan stok darah di PMI masih ada. Sejumlah 80 persen permintaan BDRS (bank darah rumah sakit) berhasil dipenuhi. Hal ini juga berkat antusiasme warga Kota Kediri yang berdonor darah langsung ke kantor PMI Kota Kediri.
Dr Ira mengatakan permintaan BDRS Kota Kediri terdiri dari RSUD Gambiran, RS Bhayangkara, RS Baptis, dan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan sebanyak 1.200 kantong per bulan. Stok darah itu dari warga yang ikut donor darah dari unit mobil PMI yang berkeliling.
"Stok darah kami 70 persen berasal dari mobile unit, 30 persen dari donor yang datang ke kantor," kata Ira.
Ira juga mengatakan, pada saat Pemkot Kediri mengumumkan work from home (WFH) pada 16 Maret 2020, satu pekan setelahnya tak ada satu pun pendonor yang datang ke kantor.
Pada saat pandemi, banyak kantor di wilayah Kota Kediri tutup sehingga supply darah berkurang. Hal itu juga sempat menjadi kekhawatiran pada stok darah di kantor.
PMI, lanjut dia, mengandalkan darah dari pendonor yang datang ke kantor PMI. Di hari biasa, darah yang didapatkan bisa antara 40-60 kantong darah per hari. Namun, karena terjadi pandemi, jumlah itu berkurang.
Walaupun yang mendonorkan darah sedikit, dirinya menegaskan persediaan darah masih aman sebab masih ada stok dari bulan sebelumnya.
"Kami sempat khawatir. Ada penyuluhan dari PMI Pusat termasuk daerah, hingga akhirnya warga mulai berani datang ke kantor untuk donor darah," kata Ira.
Ia juga menjamin bahwa protokol kesehatan juga tetap dijalankan di kantor PMI saat donor darah dilakukan, sehingga warga yang hendak donor darah tidak perlu khawatir.
"Perlu saya informasikan ke masyarakat bahwa COVID-19 tidak ditularkan lewat darah," kata dia.
Di bulan Ramadhan yang juga masih terjadi pandemi COVID-19 ini, ia juga tetap memberikan ucapan terimakasih pada warga yang ikut donor darah. PMI juga akan tetap berusaha, sehingga stok juga masih mencukupi untuk kebutuhan pasien. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020