Dinas Pendidikan Jawa Timur menyiapkan dua skenario pembukaan sekolah atau dimulainya tahun ajaran baru yang mengacu pada berakhirnya pandemik COVID-19.

"Skenario pembukaan sekolah mengacu pada kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu skenario optimis dan pesimis," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Selasa.

Wahid mengatakan skenario optimis adalah saat pandemik COVID-19 diharapkan selesai pada bulan Juni sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa dimulai pada bulan Juli. 

"Artinya bagi sekolah yang target kurikulumnya belum selesai, bisa diselesaikan pada bulan Juli. Tapi jika sekolah yang target kurikulumnya sudah tercapai pada Juni, sisanya di bulan Juli pembelajaran bisa dilakukan dengan pembinaan karakter dalam menyikapi bencana COVID-19," ujarnya.

Apabila skenario optimis terjadi, maka tahun ajaran baru akan dimulai pada bulan Agustus tahun 2020. Namun dengan catatan, tidak ada libur kenaikan kelas, dan libur sekolah dipusatkan pada akhir Desember bersamaan dengan libur nasional pengganti Lebaran.  

Skenario lain yang telah disiapkan yakni skenario pesimis. Skenario ini akan terjadi jika kondisi COVID-19 berakhir pada bulan Desember 2019. 

Dijelaskan Wahid, pada skenario pesimis proses pembelajaran tahun 2019/2020 akan diperpanjang hingga Desember 2020. 

Dalam waktu itu sekolah harus mengisi pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatan karakter dan penanggulangan bencana COVID-19. 

"Jika ini (skenario pesimis) yang terjadi maka tahun ajaran baru akan dimulai pada Januari 2021. Dan tentu kami akan terus melihat kondisi (perkembangan) di Jatim. Kami sudah melakukan sosialisasi ini kepada kepala sekolah," katanya. (*)
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020