Sebanyak 21.700 paket sembako yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, mulai didistribusikan kepada warga terdampak COVID-19.

Untuk tahap pertama, paket sembako disalurkan ke 117 desa/kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan, meliputi Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Giri, Glagah, Licin, Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Songgon, dan Singojuruh.

"Semua paket sembako sudah siap dan hari ini untuk semua desa/kelurahan di 11 kecamatan. Kecamatan lain dalam 1-2 hari ke depan. Nanti didistribusikan desa ke warga sesuai data yang sudah lengkap," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat penyaluran secara simbolis di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Ia menyebutkan, setiap paket sembako tersebut terdiri dari 10 kilogram beras premium, satu dus mi instan, satu liter minyak goreng, dan lima kaleng ikan sarden.

Menurut Anas, paket sembako tersebut dibagikan kepada warga terdampak yang belum terakomodasi skema bantuan sosial dari pusat dan provinsi.

"Hitungan kami jelas, keroyokan pusat, provinsi, dan APBD Banyuwangi. Sasarannya sudah melampaui jumlah warga miskin di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sekitar 193.000. Jadi, warga terdampak non-DTKS bisa masuk skema bantuan," katanya.

Untuk penerima bantuan, lanjut dia, ditentukan melalui musyawarah desa, dan data tersebut kemudian dilaporkan ke Pemkab Banyuwangi melalui jaringan Smart Kampung.

"Semoga semua bantuan sosial tersalurkan dengan baik, dan membantu warga dalam situasi sulit ini," kata Anas, yang juga Ketua Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi itu.

Bupati Anas menyadari dalam perjalanannya pasti ada warga yang membutuhkan bantuan, namun belum tercatat dalam skema. Hal ini wajar, mengingat data bersifat dinamis dalam suasana pandemik, karena warga yang sekarang masih cukup secara ekonomi bisa jadi dua pekan lagi berubah kesulitan.

"Untuk kasus semacam itu, bisa langsung laporkan. Gugus Tugas sudah menyiapkan paket sembako yang jumlahnya Insya Allah mencukupi. Terima kasih para ASN, teman-teman kepolisian, TNI, pengusaha, ormas, komunitas dan semua donatur yang bergotong royong melalui Gugus Tugas," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syafrudin mengingatkan kepada para kepala desa untuk benar-benar membagikan berbagai jenis bantuan jaringan pengaman sosial tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Jaring pengaman sosial ini merupakan filter pertama. Jika ini jebol, maka akan merambat pada persoalan keamanan. Kami berharap bansos ini tersalurkan dengan baik," ucapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020