Pemerintah Kota Batu mengajukan penambahan tenaga medis kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur setelah 15 petugas kesehatan di "Kota Apel" itu harus menjalani isolasi mandiri.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batu M. Chori di Kota Batu, Rabu, mengatakan, pengajuan penambahan tenaga medis itu dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Karsa Husada Kota Batu, setelah 15 tenaga medis yang menjalani uji cepat dengan hasil reaktif. Mereka menjalani isolasi mandiri di Wisma Talithakum Kelurahan Sisir sejak 3 Mei lalu.

"Direktur RS Karsa Husada sedang meminta tambahan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur," kata dia.

Ia menjelaskan, penambahan tenaga medis dalam upaya mendukung pelayanan di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kota Batu.

Di Kota Batu terdapat 528 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, dan paramedis yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan COVID-19.

"Memang dengan adanya 15 tenaga medis di RS Karda Husada yang harus isolasi mandiri, maka untuk mendukung pelayanan, saat ini meminta tambahan tenaga kesehatan," ujarnya.

Sesuai dengan protokol penanganan COVID-19, dengan hasil tes cepat yang reaktif tersebut, 15 tenaga kesehatan itu menjalani test swab. Seluruh tenaga kesehatan yang menjalani isolasi mandiri tersebut, mengalami gejala pneumonia atau radang paru-paru.

Selama bertugas, mereka selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan standar penanganan COVID-19. Para petugas kesehatan yang saat ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu, memang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif lain di Kota Batu.

Untuk kasus positif COVID-19, tercatat ada penambahan satu orang. Secara keseluruhan, ada empat orang yang dinyatakan positif, di mana satu orang dinyatakan telah sembuh dan tiga lainnya tengah menjalani perawatan.

Penambahan kasus keempat di Kota Batu tersebut, lanjut Chori, dialami warga setempat berusia 71 tahun, yang memiliki gejala batuk secara terus menerus selama satu minggu. Pasien itu, telah menjalani uji cepat dengan hasil reaktif.

Terhadap pasien yang dirawat di salah satu rumah sakit rujukan di Kota Batu sejak 28 April 2020 tersebut, tim medis melakukan swab. Hasil uji laboratorium tersebut, baru diterima Tim Satgas COVID-19 Kota Batu pada Rabu.

"Pasien sudah menjalani 'rapid test' (tes cepat), dan dilanjutkan dengan swab, hasilnya baru keluar hari ini, dan dinyatakan positif," katanya.

Pasien tersebut, selama ini tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota dan tidak pernah melakukan kontak erat terhadap pasien lain yang terjangkit virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.

Tercatat, di Kota Batu terdapat 777 orang masuk kategori orang dengan risiko (ODR), 103 orang tanpa gejala (OTG), 65 orang dalam pemantauan (ODP), dan 30 pasien dalam pengawasan (PDP).

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020