Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan rapid test terhadap 12 orang warganya yang bekerja sebagai buruh linting pabrik rokok di Tulungagung, setelah diketahui sejumlah buruh ditemukan reaktif atau positif dari hasil tesnya.
"Hasilnya, ada lima orang yang positif, yaitu dua orang dari Kelurahan Tempurejo dan tiga orang dari Kelurahan Bawang. Sebelumnya sudah ada lima orang yang positif, jadi total dari klaster Tulungagung ini di Kota Kediri ada 10 orang yang hasil rapid test-nya positif (reaktif)," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam keterangannya di Kediri, Senin.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kediri jemput buruh linting pabrik rokok di Tulungagung
Ia mengatakan, buruh linting pabrik rokok asal Kota Kediri yang sudah rapid test tersebut masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) dan mereka diminta untuk berhati-hati.
"Orang-orang ini tanpa gejala, jadi saya harap bapak-ibu berhati-hati. Shalat tarawihnya jangan di masjid, di rumah aja," ujar Wali Kota.
Baca juga: 133 buruh rokok asal Kediri wajib jalani "rapid test"
Mas Abu menambahkan, tim medis juga sudah melakukan swab terhadap buruh linting pabrik rokok yang hasil uji cepatnya positif. Setelah diketahui hasilnya, pemerintah kota akan memutuskan langkah selanjutnya.
"Hari ini sudah di swab semuanya. Kita tunggu hasilnya, apakah positif atau negatif. Nanti yang hasilnya ternyata positif akan diisolasi di rumah sakit, yang negatif akan diisolasi di rumah masing-masing," katanya.
Baca juga: 214 buruh pabrik rokok di Tulungagung jalani rapid test, 17 orang hasilnya positif
Wali Kota juga meminta perangkat di tingkat RT maupun RW untuk membantu melakukan pemantauan terhadap buruh linting pabrik rokok yang tinggal di rumah masing-masing, sehingga mereka tidak keluar rumah.
"Sementara ini mereka harus isolasi diri di rumah masing-masing. Saya minta kerja sama bapak RT dan bapak RW untuk memonitor agar warganya tidak keluar dari rumah," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota.
Baca juga: Lagi, tujuh buruh linting pabrik rokok Tulungagung ditemukan positif saat rapid test
Pada Sabtu (2/5), tim epidemologi dari Kabupaten Tulungaung telah melakukan rapid test terhadap 214 pekerja di bagian linting pabrik rokok di Tulungagung. Hasilnya, 17 orang ditemukan reaktif COVID-19.
Tujuh dari 17 buruh linting yang reaktif COVID-19 itu merupakan warga Tulungagung, sehingga terhadap mereka diberlakukan kebijakan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Sementara, 10 pekerja di bagian linting lainnya dilimpahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 daerah asal masing-masing yakni dari Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Jumlah itu juga bertambah. Tim epidemologi kembali menemukan tujuh orang buruh linting di pabrik rokok tersebut yang terkonfirmasi reaktif dari rapid test COVID-19 di Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Senin (4/5).
Ketujuh orang buruh linting pabrik rokok Tulungagung itu juga langsung dilakukan tindakan karantina ke Rusunawa IAIN Tulungagung, bergabung dengan 17 buruh linting sebelumnya yang lebih dulu terkonfirmasi reaktif dan dibantarkan ke rusunawa mahasiswa tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Hasilnya, ada lima orang yang positif, yaitu dua orang dari Kelurahan Tempurejo dan tiga orang dari Kelurahan Bawang. Sebelumnya sudah ada lima orang yang positif, jadi total dari klaster Tulungagung ini di Kota Kediri ada 10 orang yang hasil rapid test-nya positif (reaktif)," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam keterangannya di Kediri, Senin.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kediri jemput buruh linting pabrik rokok di Tulungagung
Ia mengatakan, buruh linting pabrik rokok asal Kota Kediri yang sudah rapid test tersebut masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) dan mereka diminta untuk berhati-hati.
"Orang-orang ini tanpa gejala, jadi saya harap bapak-ibu berhati-hati. Shalat tarawihnya jangan di masjid, di rumah aja," ujar Wali Kota.
Baca juga: 133 buruh rokok asal Kediri wajib jalani "rapid test"
Mas Abu menambahkan, tim medis juga sudah melakukan swab terhadap buruh linting pabrik rokok yang hasil uji cepatnya positif. Setelah diketahui hasilnya, pemerintah kota akan memutuskan langkah selanjutnya.
"Hari ini sudah di swab semuanya. Kita tunggu hasilnya, apakah positif atau negatif. Nanti yang hasilnya ternyata positif akan diisolasi di rumah sakit, yang negatif akan diisolasi di rumah masing-masing," katanya.
Baca juga: 214 buruh pabrik rokok di Tulungagung jalani rapid test, 17 orang hasilnya positif
Wali Kota juga meminta perangkat di tingkat RT maupun RW untuk membantu melakukan pemantauan terhadap buruh linting pabrik rokok yang tinggal di rumah masing-masing, sehingga mereka tidak keluar rumah.
"Sementara ini mereka harus isolasi diri di rumah masing-masing. Saya minta kerja sama bapak RT dan bapak RW untuk memonitor agar warganya tidak keluar dari rumah," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota.
Baca juga: Lagi, tujuh buruh linting pabrik rokok Tulungagung ditemukan positif saat rapid test
Pada Sabtu (2/5), tim epidemologi dari Kabupaten Tulungaung telah melakukan rapid test terhadap 214 pekerja di bagian linting pabrik rokok di Tulungagung. Hasilnya, 17 orang ditemukan reaktif COVID-19.
Tujuh dari 17 buruh linting yang reaktif COVID-19 itu merupakan warga Tulungagung, sehingga terhadap mereka diberlakukan kebijakan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Sementara, 10 pekerja di bagian linting lainnya dilimpahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 daerah asal masing-masing yakni dari Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Jumlah itu juga bertambah. Tim epidemologi kembali menemukan tujuh orang buruh linting di pabrik rokok tersebut yang terkonfirmasi reaktif dari rapid test COVID-19 di Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Senin (4/5).
Ketujuh orang buruh linting pabrik rokok Tulungagung itu juga langsung dilakukan tindakan karantina ke Rusunawa IAIN Tulungagung, bergabung dengan 17 buruh linting sebelumnya yang lebih dulu terkonfirmasi reaktif dan dibantarkan ke rusunawa mahasiswa tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020