Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus membagikan sebagian masker kain yang dipesan sebanyak satu juta masker dari UMKM konveksi dan penjahit kampung.

Secara simbolis, pembagian masker diberikan kepada kepala desa yang berada di Kecamatan Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Songgon, dan Singojuruh, di halaman Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Senin sore.

"Mohon masker ini dibagikan kepada warganya secara langsung. Jangan dibagikan di jalan atau di pasar. Ini tidak efektif, karena bisa jadi, bukan warga setempat," kata Bupati Abdullah Azwar Anas di sela membagikan masker melalui sejumlah kepala desa.

Ia menyebutkan, kali ini ada 120 ribu masker yang disalurkan ke 54 desa, dari sebelumnya pemkab telah membagi 138 ribu masker kepada puluhan desa lainnya.

Jumlah masker yang disediakan oleh pemerintah, lanjut Anas, memang tidak sebanding dengan jumlah penduduk Banyuwangi yang mencapai 1,7 juta jiwa. Satu juta masker yang disediakan bisa memantik kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Memang tidak semua warga bisa mendapat masker dari Gugus Tugas, tapi minimal dengan pembagian masker ini diharapkan bisa mendorong kesadaran warga untuk menggunakan pelindung diri," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Anas juga meminta kepala desa untuk terus memperketat pemantauan terhadap pemudik. Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan pemantauan dalam jaringan (daring) terhadap para pendatang dari luar kota.

Menurut Anas, Hasil pemantauan tersebut tersambung ke jaringan smart kampung di masing-masing desa. Hal ini, perlu kesigapan dari pemangku kepentingan desa untuk menindaklanjuti.

"Mohon segera ditindaklanjuti pemberitahuan yang muncul di smart kampung. Jangan sampai dibiarkan begitu saja. Pastikan para pendatang di karantina, langsung isolasi," ucapnya.

Banyuwangi juga akan menggiring para pemudik yang tetap nekat pulang mudik untuk dikarantina di areal GOR Tawangalun, dan mereka akan dikarantina selama 14 hari.

"Jangan sampai Idul Fitri yang seharusnya bergembira, justru merana dikarenakan tertular COVID-19," kata Anas. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020