Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Ayun Maduwinarti dan Sri Andayani membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerajinan tangan milik penyandang disabilitas bernama "Kanta Craft" melalui pengabdian masyarakat yang mereka lakukan.

Dr Ayun Maduwinarti di Surabaya, Jumat, mengatakan, dipilihnya UMKM kerajinan tangan dari limbah perca kain handuk milik Ahmadi itu, karena selama ini mereka memiliki kendala untuk mengembangkan usahanya.

"Pak Ahmadi memiliki banyak kendala untuk mengembangkan UMKM-nya. Beliau sendiri merupakan penyandang disabilitas. Begitu juga dengan istrinya," tuturnya.

Dijelaskan Ayun, produk hasil UMKM Ahmadi masih sangat terbatas, terlebih bila ada pesanan dalam jumlah yang besar. Selain itu, hasil produknya juga kurang bervariasi.

Berdasarkan hasil survei, Ayun menyimpulkan kendala yang dimiliki Ahmadi adalah peralatan produksi yang kurang memadai.

"Penyebabnya karena mesin jahit yang dimiliki masih menggunakan yang sederhana," ujarnya.

Pemasaran produk juga menjadi kendala lain dari Pak Ucil, sapaan akrab Ahmadi. Selama ini, pemasaran produknya juga masih sebatas lokal.

Kendala lain adalah manajemen keuangan yang dimiliki belum dikelola secara baik sehingga sulit mengetahui perkembangan UMKM. 

Untuk itu melalui pengabdian masyarakat bertajuk Program Kemitraan Masyarakat Handycraft dari bahan limbah kain handuk Kanta Craft Usaha Mikro Milik Penyandang Cacat di Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Surabaya" yang mendapat Hibah Perguruan Tinggi, Ayun dan Sri Andayani memberikan mesin jahit kepada Ahmadi.

"Dari dana yang kami dapat kemudian kami berikan mesin yang lebih lengkap kepada pak Ahmadi untuk mempermudah proses produksi," kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untag itu.

Mereka juga memberikan pendampingan dan pelatihan terkait manajemen keuangan, seperti merapikan pembukuan. Untuk strategi pemasaran, Ayun bukan hanya memberikan pelatihan namun juga membuat media pemasaran seperti banner dan brosur. 

"Kami buatkan roll banner dan juga kartu nama. Nah itu bisa digunakan saat mengikuti pameran dan untuk kartu namanya juga bisa dibagikan," katanya.

Dengan pemberian pelatihan dan juga pengadaan mesin jahit yang ada, Ayun berharap UMKM Ahmadi mampu memenuhi pesanan dan bisa bersaing dengan UMKM lain. 

Ia juga berharap kegiatan yang telah terlaksana mampu menambah pengetahuan sehingga pak Ahmadi mampu mengelola usahanya dengan baik. 

"Sejauh ini pak Ahmadi mengaku sudah ada peningkatan pesanan, menambah variasi produk juga. Sekarang juga sudah bisa menggunakan kain lain, bukan hanya handuk dan menghasilkan banyak produk," tuturnya.
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020