Lima orang pasien terkonfirmasi positif terinfeksi Corona Virus Disease 19 atau COVID-19 di Situbondo, Jawa Timur, yang telah dinyatakan sembuh dan hasil swabnya negatif, berbagi cerita selama menjalani perawatan medis di rumah sakit hingga sembuh dan pulang ke kampung halamannya.
Melalui fasilitas konferensi video, lima warga Situbondo yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona atau COVID-19 itu menceritakan tentang apa yang dialaminya kepada Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, serta sejumlah pejabat lainnya di Ruang Intelegence Romm Pemkab Situbondo, Senin.
Baca juga: Inilah cara Desa Paowan Situbondo bantu cegah penyebaran COVID-19 (Video)
Rusmiyati, salah satunya, yang memiliki kisah berbeda dari empat pasien COVID-19 lainnya. Perempuan paruh baya ini sempat mendapat penolakan dari warga saat pulang ke rumahnya di warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan.
Penolakan itu muncul, karena warga panik dan masih beranggapan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dapat menulari orang lain.
Padahal, Rusmiyati diizinkan pulang setelah dinyatakan sembuh oleh tim medis RSUD dr Soebandi Jember. Ia beberapa hari menjalani rawat inap karena terkonfirmasi terinfeksi virus corona.
Ketika itu, Rusmiyati tidak hanya mendapat penolakan dari tetangga sekitarnya, bahkan jalan umum menuju rumahnya yang biasa dilaluinya ditutup oleh warga dan tidak boleh dilewati.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Situbondo bertambah tiga orang
Akan tetapi, lambat laun, seiring waktu, warga mulai memahami tentang COVID-19 yang menjangkit Rusmiyati, hingga mengerti dan menerima pasien sembuh dari corona itu.
"Alhamdulillah, sekarang sudah banyak yang mulai menerima saya dan mengerti tentang virus corona, yang tidak menjangkit seumur hidup," kata Rusmiyati saat berkisah secara virtual.
Rusmiati merupakan pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Ia tertular virus corona saat dalam perjalanan pulang dari Jakarta ke Situbondo.
Perawatan sangat baik
Sementara itu, Dwi Sri Hartatik, warga Kecamatan Bungatan yang juga merupakan pasien COVID-19 dan sembuh, juga bercerita selama rawat inap mendapatkan perawatan yang sangat baik dari tenaga medis. Mulai dari Puskesmas Bungatan hingga dirawat di RSUD dr Soebandi Jember.
Dengan memperoleh pelayanan baik dan maksimal dari petugas medis, Sri Hartatik bertambah semangat untuk sembuh dari paparan virus corona.
"Sebenarnya tiga hari dirawat di Jember, saya sudah sembuh. Hanya saja belum boleh pulang sebelum dapat sertifikat swab yang menyatakan negatif corona dari pusat," ujar Sri Hartatik kepada Bupati Dadang.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Situbondo: Pedagang sapi meninggal karena serangan jantung
Selain itu, dua orang pasien COVID-19 lainnya yang merupakan klaster umrah dan telah sembuh, yaitu Sullam dan Ernawati, warga Kecamatan Bungatan, juga menceritakan serupa, seperti yang disampaikan Dwi Sri Hartatik.
Sedangkan pasien COVID-19 yang sembuh lainnya, yakni Nur Muhammad Ilzam, seorang pelajar SMA di Kecamatan Besuki, yang tertular virus corona sepulang dari mengikuti studi tour bersama teman sekolahnya ke Bali.
Pelajar ini mengeluh sakit yang gejala klinisnya mengarah ke COVID-19 setelah pulang dari Pulau Dewata, Bali.
"Sebenarnya, tiga hari dirawat di RSUD dr Soebandi Jember kondisi saya sudah sehat, tapi belum boleh pulang sebelum ada hasil tes swab dari Balitbankes Kemenkes. Begitu surat datang, saya langsung pulang. Sampai di rumah, kembali dilakukan tes oleh tenaga medis di Situbondo, ternyata hasilnya negatif," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Situbondo alokasikan Rp26 miliar untuk penanganan COVID-19
Pada kesempatan itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengemukakan bahwa ada enam dari 11 orang pasien COVID-19 yang sudah sembuh. Satu pasien sembuh lainnya tidak bisa ikut konferensi video pada hari ini.
"Ada dua orang pasien lagi yang sudah sehat, tapi masih menunggu hasil tes selanjutnya," kata Bupati Dadang.
Menurut ia, tren ini menunjukkan bahwa penanganan virus corona di Kabupaten Situbondo dilakukan dengan serius dan optimal, yang dibarengi dukungan masyarakat yang mengikuti aturan pemerintah.
Menurut Dadang, dengan melakukan konferensi video dengan lima pasien sembuh ini, dapat memberikan semangat tersendiri bagi pasien COVID-19 yang masih dalam tahap penyembuhan, maupun yang sudah dinyatakan sembuh, dan termasuk pula menyemangati masyarakat untuk bersama-sama melawan virus corona.
"Semangat ini menjadi penting dan berharap bahwa keadaan darurat ini segera berakhir, dan masyarakat bisa kembali hidup normal," tuturnya.
Data Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Situbondo menyebutkan, dari 11 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, enam orang diantaranya dinyatakan sembuh, dan dua orang lainnya sudah sehat namun menunggu hasil swab dari pusat.
Sedangkan tiga pasien positif COVID-19 lainnya, hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit, namun kondisinya terus membaik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Melalui fasilitas konferensi video, lima warga Situbondo yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona atau COVID-19 itu menceritakan tentang apa yang dialaminya kepada Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, serta sejumlah pejabat lainnya di Ruang Intelegence Romm Pemkab Situbondo, Senin.
Baca juga: Inilah cara Desa Paowan Situbondo bantu cegah penyebaran COVID-19 (Video)
Rusmiyati, salah satunya, yang memiliki kisah berbeda dari empat pasien COVID-19 lainnya. Perempuan paruh baya ini sempat mendapat penolakan dari warga saat pulang ke rumahnya di warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan.
Penolakan itu muncul, karena warga panik dan masih beranggapan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dapat menulari orang lain.
Padahal, Rusmiyati diizinkan pulang setelah dinyatakan sembuh oleh tim medis RSUD dr Soebandi Jember. Ia beberapa hari menjalani rawat inap karena terkonfirmasi terinfeksi virus corona.
Ketika itu, Rusmiyati tidak hanya mendapat penolakan dari tetangga sekitarnya, bahkan jalan umum menuju rumahnya yang biasa dilaluinya ditutup oleh warga dan tidak boleh dilewati.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Situbondo bertambah tiga orang
Akan tetapi, lambat laun, seiring waktu, warga mulai memahami tentang COVID-19 yang menjangkit Rusmiyati, hingga mengerti dan menerima pasien sembuh dari corona itu.
"Alhamdulillah, sekarang sudah banyak yang mulai menerima saya dan mengerti tentang virus corona, yang tidak menjangkit seumur hidup," kata Rusmiyati saat berkisah secara virtual.
Rusmiati merupakan pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Ia tertular virus corona saat dalam perjalanan pulang dari Jakarta ke Situbondo.
Perawatan sangat baik
Sementara itu, Dwi Sri Hartatik, warga Kecamatan Bungatan yang juga merupakan pasien COVID-19 dan sembuh, juga bercerita selama rawat inap mendapatkan perawatan yang sangat baik dari tenaga medis. Mulai dari Puskesmas Bungatan hingga dirawat di RSUD dr Soebandi Jember.
Dengan memperoleh pelayanan baik dan maksimal dari petugas medis, Sri Hartatik bertambah semangat untuk sembuh dari paparan virus corona.
"Sebenarnya tiga hari dirawat di Jember, saya sudah sembuh. Hanya saja belum boleh pulang sebelum dapat sertifikat swab yang menyatakan negatif corona dari pusat," ujar Sri Hartatik kepada Bupati Dadang.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Situbondo: Pedagang sapi meninggal karena serangan jantung
Selain itu, dua orang pasien COVID-19 lainnya yang merupakan klaster umrah dan telah sembuh, yaitu Sullam dan Ernawati, warga Kecamatan Bungatan, juga menceritakan serupa, seperti yang disampaikan Dwi Sri Hartatik.
Sedangkan pasien COVID-19 yang sembuh lainnya, yakni Nur Muhammad Ilzam, seorang pelajar SMA di Kecamatan Besuki, yang tertular virus corona sepulang dari mengikuti studi tour bersama teman sekolahnya ke Bali.
Pelajar ini mengeluh sakit yang gejala klinisnya mengarah ke COVID-19 setelah pulang dari Pulau Dewata, Bali.
"Sebenarnya, tiga hari dirawat di RSUD dr Soebandi Jember kondisi saya sudah sehat, tapi belum boleh pulang sebelum ada hasil tes swab dari Balitbankes Kemenkes. Begitu surat datang, saya langsung pulang. Sampai di rumah, kembali dilakukan tes oleh tenaga medis di Situbondo, ternyata hasilnya negatif," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Situbondo alokasikan Rp26 miliar untuk penanganan COVID-19
Pada kesempatan itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengemukakan bahwa ada enam dari 11 orang pasien COVID-19 yang sudah sembuh. Satu pasien sembuh lainnya tidak bisa ikut konferensi video pada hari ini.
"Ada dua orang pasien lagi yang sudah sehat, tapi masih menunggu hasil tes selanjutnya," kata Bupati Dadang.
Menurut ia, tren ini menunjukkan bahwa penanganan virus corona di Kabupaten Situbondo dilakukan dengan serius dan optimal, yang dibarengi dukungan masyarakat yang mengikuti aturan pemerintah.
Menurut Dadang, dengan melakukan konferensi video dengan lima pasien sembuh ini, dapat memberikan semangat tersendiri bagi pasien COVID-19 yang masih dalam tahap penyembuhan, maupun yang sudah dinyatakan sembuh, dan termasuk pula menyemangati masyarakat untuk bersama-sama melawan virus corona.
"Semangat ini menjadi penting dan berharap bahwa keadaan darurat ini segera berakhir, dan masyarakat bisa kembali hidup normal," tuturnya.
Data Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Situbondo menyebutkan, dari 11 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, enam orang diantaranya dinyatakan sembuh, dan dua orang lainnya sudah sehat namun menunggu hasil swab dari pusat.
Sedangkan tiga pasien positif COVID-19 lainnya, hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit, namun kondisinya terus membaik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020