Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat untuk memproduksi masker dalam memenuhi kebutuhan masker guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
"Ini kami lakukan untuk memberdayakan potensi lokal yang ada di Bangkalan ini," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron di Bangkalan, Senin.
Bupati menjelaskan, pihaknya telah meninjau sejumlah lokasi UMKM di Bangkalan yang akan menjadi mitra dalam hal pengadaan masker di wilayah itu.
Selain itu, pemberdayaan UMKM untuk pengadaan masker di Bangkalan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat Bangkalan.
"Sebab, seperti kita ketahui bersama, sejak adanya wabah COVID-19 harga masker nonmedis di pasaran menjadi sangat mahal dan langka, sehingga menyulitkan masyarakat untuk memperoleh masker," ujar bupati.
Selain itu, adanya anjuran dari WHO agar pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk memakai masker perlu ditindaklanjuti dengan memberdayakan para perajin lokal untuk membuat masker, akan tetapi tetap memenuhi standar kesehatan.
"Karena itu, kami mendorong UMKM yang bergerak di bidang konveksi untuk memproduksi masker dengan harga terjangkau sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bangkalan ini," katanya.
Menurut bupati, jumlah sementara masker yang dibutuhkan Pemkab Bangkalan kali ini sebanyak 33 ribu buah.
"Ada sebanyak 7 UMKM yang telah bersedia memproduksi masker di Bangkalan ini," kata bupati.
Nantinya, sambung dia, masker tersebut akan dibagikan secara gratis pada masyarakat, terutama pada masyarakat kurang mampu dan para pekerja yang berpenghasilan harian, sehingga mereka dapat menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ini kami lakukan untuk memberdayakan potensi lokal yang ada di Bangkalan ini," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron di Bangkalan, Senin.
Bupati menjelaskan, pihaknya telah meninjau sejumlah lokasi UMKM di Bangkalan yang akan menjadi mitra dalam hal pengadaan masker di wilayah itu.
Selain itu, pemberdayaan UMKM untuk pengadaan masker di Bangkalan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat Bangkalan.
"Sebab, seperti kita ketahui bersama, sejak adanya wabah COVID-19 harga masker nonmedis di pasaran menjadi sangat mahal dan langka, sehingga menyulitkan masyarakat untuk memperoleh masker," ujar bupati.
Selain itu, adanya anjuran dari WHO agar pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk memakai masker perlu ditindaklanjuti dengan memberdayakan para perajin lokal untuk membuat masker, akan tetapi tetap memenuhi standar kesehatan.
"Karena itu, kami mendorong UMKM yang bergerak di bidang konveksi untuk memproduksi masker dengan harga terjangkau sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bangkalan ini," katanya.
Menurut bupati, jumlah sementara masker yang dibutuhkan Pemkab Bangkalan kali ini sebanyak 33 ribu buah.
"Ada sebanyak 7 UMKM yang telah bersedia memproduksi masker di Bangkalan ini," kata bupati.
Nantinya, sambung dia, masker tersebut akan dibagikan secara gratis pada masyarakat, terutama pada masyarakat kurang mampu dan para pekerja yang berpenghasilan harian, sehingga mereka dapat menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020