Sebanyak lima warga negara asing (WNA) asal Bangladesh yang berasal dari jamaah tabligh dikarantina di Asrama Atlet Stadion Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu.
"Hari ini kami minta mereka untuk dikarantina di Asrama Atlet di Stadion Semeru untuk memastikan mereka tidak keluar ke manapun," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam akun media sosialnya yang diunggah pada Minggu malam.
Baca juga: Positif COVID-19 di Lumajang jadi delapan orang, warga diminta tingkatkan kewaspadaan
Thoriq bersama tokoh masyarakat setempat mendatangi lima WNA Bangladesh itu di rumah kediaman Ustadz Lukman dan memeriksa izin tinggalnya di Indonesia, namun setelah dicek izin tinggalnya ternyata sudah habis.
Menurutnya, pendatang jamaah tabligh dari Bangladesh itu sudah beberapa minggu tinggal di RW 1, RT 6, Kelurahan Ditotirunan, Kecamatan Lumajang, namun mereka diminta untuk tidak melakukan kegiatan di saat wabah virus corona.
"Sebelumnya mereka berkomitmen melakukan isolasi mandiri dan tidak keluar dari tempat tinggal, kenyataannya mereka beberapa kali ditemukan berkeliling ke pasar, keliling ke permukiman penduduk sekitar," tuturnya.
Baca juga: Seorang ASN Lumajang positif COVID-19 kondisinya membaik
Tidak hanya itu, lanjut dia, WNA Bangladesh anggota jamaah tabligh itu keluar ke Kecamatan Pasirian dan saat keluar tidak menggunakan masker, sehingga hal tersebut dinilai sangat meresahkan di saat pandemi virus corona (COVID-19).
"Mereka semua terkoordinasi oleh jamaah tabligh yang ada di Indonesia, yang terpusat di Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta dan beberapa waktu lalu terdeteksi ada beberapa jamaah yang berkegiatan di masjid itu dinyatakan positif corona, hingga satu masjid di karantina bersama," katanya.
Baca juga: Lumajang karantina wilayah tiga pasien positif COVID-19
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu meminta WNA Bangladesh itu dikarantina di Asrama Atlet di Stadion Semeru untuk memastikan mereka tidak keluar ke manapun.
"Saya berharap mereka segera kembali ke negaranya atau mereka keluar dari Lumajang untuk berkumpul dalam satu tempat dengan jamaah tabligh yang lain dari negara lain yang lebih terkontrol," ujarnya.
Sebelumnya tim tenaga kesehatan Lumajang melakukan pemeriksaan terhadap lima orang WNA asal Bangladesh itu sebagai tindak lanjut upaya pencegahan atau antisipasi penyebaran COVID-19 dan menunda kegiatan tabligh keliling di Lumajang, kemudian menetap di tempat yang aman dengan pemantauan tim tenaga kesehatan.
Usai dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, kelima orang jamaah tablig WNA asal Bangladesh hasilnya negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Hari ini kami minta mereka untuk dikarantina di Asrama Atlet di Stadion Semeru untuk memastikan mereka tidak keluar ke manapun," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam akun media sosialnya yang diunggah pada Minggu malam.
Baca juga: Positif COVID-19 di Lumajang jadi delapan orang, warga diminta tingkatkan kewaspadaan
Thoriq bersama tokoh masyarakat setempat mendatangi lima WNA Bangladesh itu di rumah kediaman Ustadz Lukman dan memeriksa izin tinggalnya di Indonesia, namun setelah dicek izin tinggalnya ternyata sudah habis.
Menurutnya, pendatang jamaah tabligh dari Bangladesh itu sudah beberapa minggu tinggal di RW 1, RT 6, Kelurahan Ditotirunan, Kecamatan Lumajang, namun mereka diminta untuk tidak melakukan kegiatan di saat wabah virus corona.
"Sebelumnya mereka berkomitmen melakukan isolasi mandiri dan tidak keluar dari tempat tinggal, kenyataannya mereka beberapa kali ditemukan berkeliling ke pasar, keliling ke permukiman penduduk sekitar," tuturnya.
Baca juga: Seorang ASN Lumajang positif COVID-19 kondisinya membaik
Tidak hanya itu, lanjut dia, WNA Bangladesh anggota jamaah tabligh itu keluar ke Kecamatan Pasirian dan saat keluar tidak menggunakan masker, sehingga hal tersebut dinilai sangat meresahkan di saat pandemi virus corona (COVID-19).
"Mereka semua terkoordinasi oleh jamaah tabligh yang ada di Indonesia, yang terpusat di Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta dan beberapa waktu lalu terdeteksi ada beberapa jamaah yang berkegiatan di masjid itu dinyatakan positif corona, hingga satu masjid di karantina bersama," katanya.
Baca juga: Lumajang karantina wilayah tiga pasien positif COVID-19
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu meminta WNA Bangladesh itu dikarantina di Asrama Atlet di Stadion Semeru untuk memastikan mereka tidak keluar ke manapun.
"Saya berharap mereka segera kembali ke negaranya atau mereka keluar dari Lumajang untuk berkumpul dalam satu tempat dengan jamaah tabligh yang lain dari negara lain yang lebih terkontrol," ujarnya.
Sebelumnya tim tenaga kesehatan Lumajang melakukan pemeriksaan terhadap lima orang WNA asal Bangladesh itu sebagai tindak lanjut upaya pencegahan atau antisipasi penyebaran COVID-19 dan menunda kegiatan tabligh keliling di Lumajang, kemudian menetap di tempat yang aman dengan pemantauan tim tenaga kesehatan.
Usai dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, kelima orang jamaah tablig WNA asal Bangladesh hasilnya negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020