Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo Pamekasan, Jawa Timur, Rabu, menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari anggota DPRD Pamekasan sebagai bentuk kepedulian pada para dokter dan perawat dalam menangani COVID-19.

"Anggota DPRD Pamekasan yang memberikan bantuan APD kepada kami adalah Deajeng Pangestu, dari politikus Partai Demokrat," kata Wakil Direktur RSUD Pamekasan dr Mazhar yang menerima secara langsung bantuan APD itu.

Baca juga: Dua PDP di Pamekasan dipastikan negatif corona

Bantuan APD dari politikus yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) II yang meliputi Kecamatan Proppo dan Palengaan itu, berupa pakaian hazmat sebanyak 30 set.

Wakil Direktur RSUD dr Mazhar menyatakan, APD Hazmat itu memang sangat dibutuhkan, guna mengurangi resiko para petugas agar tidak terpapar virus corona saat menangani pasien terpapar virus corona.

Baca juga: Seorang warga Pamekasan kembali dinyatakan positif corona

Hanya saja, saat penyerahan bantuan APD yang biasa digunakan dokter dan tenaga perawat dalam menangani pasien COVID-19 tersebut, ia tidak bisa datang sendiri ke RSUD Pamekasan, dan hanya diwakilkan kepada tim pendukungnya.

"Deajeng Pangestu merasa bersyukur masih diberi kesehatan dan rejeki, oleh karena itu kami ingin menunjukkan rasa syukur kami dengan membeli beberapa keperluan untuk tenaga medis, pahlawan kesehatan,” kata Koordinator Tim Duajeng Pangestu, Kholilurrahman.

“Semoga dengan bantuan ini tenaga medis selalu diberikan kesehatan untuk tetap berjuang digaris terdepan penanganan pasien COVID-19 ini,” ujar Kholil, menambahkan.

Baca juga: Seorang PDP COVID-19 sempat kabur dari ruang isolasi RSUD Pamekasan

Selain menyerahkan bantuan berupa 30 set APD hazmat, Deajeng Pangestu juga membagikan masker gratis sebanyak 3.000 buah, hand sanitizer, serta alat penyemprot desinfektan kepada masyarakat guna mencegah penyebaran COVID-19.

Sementara itu, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Pamekasan per 8 April 2020, jumlah warga Pamekasan positif terpapar COVID-19 sebanyak 2 orang dan satu diantara telah meninggal meninggal dunia.

Jumlah pasien berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak 2 orang. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan, terdata sebanyak 197 orang dengan jumlah orang dalam risiko (ODR) sebanyak 7.510 orang.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020