Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya all out menghadang Virus Corona atau COVID-19 dengan melakukan berbagai upaya pencegahan demi memberikan rasa aman kepada warganya. 

"Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan massal ke permukiman warga dan fasilitas publik. Kami juga bagikan cairan disinfektan agar warga bisa ikut melakukan disinfeksi mandiri di lingkungannya," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, begitu ada komando, personel BPB Linmas dan satgas lainnya melakukan penyemprot portable yang terisi penuh disinfektan ke seluruh wilayah di Kota Surabaya. Sasaran utama mereka sekolah-sekolah, fasilitas umum dan jalan.  

Bahkan, drone juga dikerahkan untuk melakukan penyemprotan ke kampung-kampung dan jalanan Surabaya.  Sedangkan personel yang tidak bertugas melakukan penyemprotan, mereka ikut membantu di dapur umum dengan membersihkan jahe merah dan bahan-bahan lainnya untuk membuat minuman pokak dan merebus telur. 

"Minuman pokak dan telur rebus ini bagus untuk menjaga imun tubuh kita. Makanya kita sebar ini ke warga supaya daya tahan tubuhnya semakin kuat dan terhindar dari COVID-19," kata Risma.

Para asisten dan kepala dinas di Pemkot Surabaya juga membantu di dapur umum menyiapkan bahan-bahan minuman pokak dan merebus telur. Namun demikian, mereka tetap melakukan koordinasi dengan anak buahnya. 

Sementara itu, Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) sedang sibuk membuat bilik sterilisasi di belakang Balai Kota Surabaya. Sehari, mereka bisa membuat bilik sterilisasi ini 10-20 unit. Hingga tanggal 31 Maret 2020, Satgas ini sudah membuat 294 bilik sterilisasi.

Selain itu, Wali Kota Risma juga memerintahkan jajarannya untuk memperbanyak wastafel portable di berbagai titik di Kota Surabaya. Awalnya, wastafel itu hanya dilengkapi sabun tangan, namun kini sudah diganti dengan sabun muka, karena ada anjuran dari dokter. 

Pertanggal 31 Maret 2020, Pemkot Surabaya sudah memasang sebanyak 875  wastafel portable di berbagai titik di Kota Surabaya. Bahkan di beberapa tempat, wastafel itu juga dilengkapi dengan hand sanitizer. 

Imbauan untuk menjaga hidup sehat juga selalu disampaikan Wali Kota Risma ketika berkeliling ke komplek pertokoan hingga gang-gang sempit di perkampungan. Ia mengingatkan warga agar melakukan social distancing atau pembatasan sosial guna mengurangi risiko penyebaran virus korona baru. 

Imbauan semacam itu juga disampaikan Wali Kota Risma melalui pengeras suara yang ada di traffick light (TL), penyeberangan jalan, dan videotron. Bahkan, beberapa kali Wali Kota Risma membuat Vlog untuk memberikan imbauan kepada warga Kota Surabaya. 

Sedangkan untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan informasi yang akuran persoalan virus Covid-19, Pemkot Surabaya meluncurkan website dengan laman: https://lawancovid-19.surabaya.go.id. Situs resmi ini menyediakan berbagai informasi, layanan, ruang konsultasi, tindakan hingga peta sebaran pasien COVID-19 yang ada di Kota Surabaya. 

"Kami harap warga bisa memanfaatkan website ini dengan baik dan tidak ada lagi yang iseng," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya M. Fikser.

Pemkot Surabaya juga mendirikan 19 pos di setiap perbatasan wilayah Kota Surabaya. Di 19 titik itu, setiap kendaraan akan disemprot dan pengendaranya dianjurkan untuk masuk ke bilik sterilisasi dan cuci tangan serta cuci muka di wastafel yang sudah disediakan. 

Pemkot juga melakukan rapid test di seluruh puskesmas Surabaya. Tracking pun terus dilakukan terhadap orang-orang atau warga yang kemungkinan terpapar virus ini. Bahkan, saat ini Pemkot Surabaya rutin membuat alat pelindung diri (APD) untuk disalurkan ke berbagai rumah sakit rujukan yang ada di Kota Surabaya. (ADV)



 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020