Legislator dari Partai Golkar membagikan sejumlah alat semprot disinfektan beserta isinya kepada warga di lima kecamatan yang masuk daerah pemilihannya di Kota Surabaya, Jawa Timur, sebagai upaya membantu pemerintah mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami berharap dengan bantuan ini warga bisa bergerak cepat melakukan pencegahan COVID-19 di lingkungannya," kata Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo saat melakukan penyemprotan disinfektan di RW 03 Jemur Gayungan, Surabaya, Kamis.

Selain alat semprot disinfektan, lanjut dia, pihaknya juga membagikan hand sanitizer, masker dan sembako kepada sejumlah RW di daerah pemilihan (dapil) IV meliputi Kecamatan Sukomanunggal, Sawahan, Gayungan, Jambangan dan Wonokromo.

"Untuk yang sembako ini belakangan. Saat ini difokuskan untuk penyemprotan dulu," ujar Politikus Partai Golkar ini.

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Surabaya ini berharap bantuan tersebut bisa digunakan warga untuk membersihkan tempat ibadah, fasilitas umum dan area rumah yang sulit dijangkau oleh penyemprotan Pemkot Surabaya.

"Semoga wabah ini cepat berlalu sehingga kehidupan di Surabaya bisa normal kembali," katanya. 

Kepala Bidang Peternakan dan Penyuluhan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Meita Irene Wowor sebelumnya mengatakan kandungan yang digunakan dalam bahan penyemprotan disinfektan di Surabaya aman, baik untuk lingkungan maupun manusia.

"Kandungan Benzalkonium Chloride tersebut biasa digunakan dalam produk sehari-hari yang dipakai manusia," katamua.

Menurut dia, kandungan Benzalkonium Chloride yang terdapat dalam bahan tersebut juga umum digunakan dalam produk antiseptik, seperti sampo, sabun, dan obat tetes mata.

Selain itu, Meita menjelaskan kandungan Benzalkonium Chloride ini dapat berfungsi untuk membunuh jamur, virus, serta mikroorganisme yang lain. Bahan tersebut merupakan zat kimia yang berfungsi sebagai antiseptik jika digunakan dalam konsentrasi rendah. Tetapi juga dapat berfungsi sebagai disinfektan jika digunakan dalam konsentrasi tinggi.

"Kalau secara keamanan, baik untuk lingkungan ataupun manusia, yang punya kita (produksi mandiri) ini lebih ramah. Jadi, kita pastikan aman baik dari sisi konsentrasinya maupun bahannya," katanya. (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020