Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pamekasan, Jawa Timur, membuat bilik penyemprotan cairan disinfektan guna mencegah penularan virus corona atau COVID-19 di lembaga itu.
"Bilik disinfektan atau ruang sterilisasi ini kami buat agar lapas steril dari virus corona, serta sebagai upaya untuk memberi kenyamanan bagi para petugas dan penghuni lapas," kata Humas Lapas Klas IIA Pamekasan Hernowo di Pamekasan, Kamis.
Menurut dia, setiap orang yang masuk dan keluar dari ruang sterilisasi ini diharapkan telah terbebas dari berbagai jenis kuman dan virus sehingga tidak akan menular atau menyebar pada sekitarnya.
"Jadi, ini lebih sempurna ketimbang cuci tangan. Kalau cuci tangan kan hanya membersihkan virus dan kuman yang ada di tangan, tapi kalau seperti ini kan bisa seluruh badan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, bilik sterilisasi ini dilengkapi sprayer yang bisa mengeluarkan cairan disinfektan secara otomatis ketika ada objek, yakni manusia masuk di bilik itu.
Cairan disinfektan yang menyemprot tubuh tersebut diharapkan bisa mematikan virus yang menempel dalam pakaian maupun anggota tubuh lainnya.
"Kami mengharuskan petugas maupun tamu masuk ke dalam bilik sterilisasi. Sebelum masuk ke dalam Lapas Narkotika Pamekasan, dan juga dicek suhu tubuh menggunakan thermo gun terlebih dahulu," ujar Hernowo.
Selain itu, kata dia, Lapas Pamekasan juga menyediakan tempat cuci tangan sebelum memasuki bilik sterilisasi dan cairan pembersih tangan sebelum dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Sementara itu, di Kabupaten Pamekasan jumlah warga yang diketahui rentan terserang virus corona dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) hingga Kamis siang terdata sebanyak 78 orang dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang.
"Di Pamekasan ini memang belum ada yang positif terserang corona, namun peningkatan kewaspadaan termasuk berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona harus terus dilakukan oleh semua pihak," kata Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Pamekasan dr Marsuki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Bilik disinfektan atau ruang sterilisasi ini kami buat agar lapas steril dari virus corona, serta sebagai upaya untuk memberi kenyamanan bagi para petugas dan penghuni lapas," kata Humas Lapas Klas IIA Pamekasan Hernowo di Pamekasan, Kamis.
Menurut dia, setiap orang yang masuk dan keluar dari ruang sterilisasi ini diharapkan telah terbebas dari berbagai jenis kuman dan virus sehingga tidak akan menular atau menyebar pada sekitarnya.
"Jadi, ini lebih sempurna ketimbang cuci tangan. Kalau cuci tangan kan hanya membersihkan virus dan kuman yang ada di tangan, tapi kalau seperti ini kan bisa seluruh badan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, bilik sterilisasi ini dilengkapi sprayer yang bisa mengeluarkan cairan disinfektan secara otomatis ketika ada objek, yakni manusia masuk di bilik itu.
Cairan disinfektan yang menyemprot tubuh tersebut diharapkan bisa mematikan virus yang menempel dalam pakaian maupun anggota tubuh lainnya.
"Kami mengharuskan petugas maupun tamu masuk ke dalam bilik sterilisasi. Sebelum masuk ke dalam Lapas Narkotika Pamekasan, dan juga dicek suhu tubuh menggunakan thermo gun terlebih dahulu," ujar Hernowo.
Selain itu, kata dia, Lapas Pamekasan juga menyediakan tempat cuci tangan sebelum memasuki bilik sterilisasi dan cairan pembersih tangan sebelum dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Sementara itu, di Kabupaten Pamekasan jumlah warga yang diketahui rentan terserang virus corona dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) hingga Kamis siang terdata sebanyak 78 orang dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang.
"Di Pamekasan ini memang belum ada yang positif terserang corona, namun peningkatan kewaspadaan termasuk berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona harus terus dilakukan oleh semua pihak," kata Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Pamekasan dr Marsuki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020