Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Jatim, yakni Kecamatan Sidoarjo dan Kecamatan Candi, masuk dalam zona merah peta sebaran virus corona penyebab COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr. Syaf Satriawarman di Sidoarjo, Selasa, mengatakan bahwa pada dua kecamatan yang masuk zona merah itu, yakni Kecamatan Sidoarjo ada dua orang yang positif terinfeksi virus corona dan di Kecamatan Candi terdapat satu orang yang positif COVID-19.
"Selain itu, ada dua kecamatan masuk zona kuning (Pasien Dalam Pengawasan/PDP), yakni Kecamatan Waru dan Sedati, sedangkan yang masuk zona hijau (Orang Dalam pemantauan/ODP), yakni Kecamatan Wonoayu, Sukodono, Gedangan, dan Buduran," katanya.
Baca juga: Sidoarjo dan Magetan masuk daerah terjangkit COVID-19
Ia mengatakan, data sampai dengan Selasa sore, jumlah pasien yang positif COVID-19 di Sidoarjo ada tiga orang, PDP 12 orang dan 17 ODP, serta data yang meninggal dunia masih nihil.
"Dari jumlah PDP tersebut, tujuh orang di antaranya memiliki KTP di luar wilayah Sidoarjo," katanya.
Baca juga: Sepuluh PDP corona di Sidoarjo dirawat intensif
Syaf berharap peta sebaran COVID-19 tersebut menjadi informasi bersama guna meningkatkan kewaspadaan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di wilayah Sidoarjo.
Pada Selasa ini, petugas Dinas Kesehatan Sidoarjo bergerak melakukan penelusuran terhadap pasien ODP dan PDP. Hasil penelusuran akan disampaikan pada Rabu (25/3) siang.
"Besok akan kami sampaikan hasil tracking hari ini, tolong nanti bersabar menunggu besok karena tracking ini semakin hari jumlah yang di-tracking semakin banyak," katanya.
Baca juga: Enam pasien positif COVID-19 di Magetan masih satu keluarga
Ia juga menekankan bahwa pihak yang berhak mendiagnosis dan menentukan pasien itu PDP atau ODP adalah dokter spesialis paru, tidak bisa dokter umum mendiagnosis supaya tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Syaf juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, dinas kesehatan setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan. Masyarakat bisa menggunakan disinfektan dengan mandiri karena bahan yang dipakai sudah ada di pasaran, seperti karbol yang sehari-hari dipakai di rumah.
Baca juga: Gubernur: Empat kabupaten di Jatim masih "hijau" dari COVID-19
Satgas COVID-19 Sidoarjo juga mengimbau jika ada warga yang mengalami keluhan batuk-batuk, sesak nafas dan dada sakit segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk.
Sidoarjo memiliki lima rumah sakit rujukan penangan COVID-19, yakni RSUD Sidoarjo, RS. Siti Hajar, RS. Mitra Keluarga Waru, RS. Khadijah Sepanjang - Taman dan RS. Anwar Medika Balongbendo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr. Syaf Satriawarman di Sidoarjo, Selasa, mengatakan bahwa pada dua kecamatan yang masuk zona merah itu, yakni Kecamatan Sidoarjo ada dua orang yang positif terinfeksi virus corona dan di Kecamatan Candi terdapat satu orang yang positif COVID-19.
"Selain itu, ada dua kecamatan masuk zona kuning (Pasien Dalam Pengawasan/PDP), yakni Kecamatan Waru dan Sedati, sedangkan yang masuk zona hijau (Orang Dalam pemantauan/ODP), yakni Kecamatan Wonoayu, Sukodono, Gedangan, dan Buduran," katanya.
Baca juga: Sidoarjo dan Magetan masuk daerah terjangkit COVID-19
Ia mengatakan, data sampai dengan Selasa sore, jumlah pasien yang positif COVID-19 di Sidoarjo ada tiga orang, PDP 12 orang dan 17 ODP, serta data yang meninggal dunia masih nihil.
"Dari jumlah PDP tersebut, tujuh orang di antaranya memiliki KTP di luar wilayah Sidoarjo," katanya.
Baca juga: Sepuluh PDP corona di Sidoarjo dirawat intensif
Syaf berharap peta sebaran COVID-19 tersebut menjadi informasi bersama guna meningkatkan kewaspadaan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di wilayah Sidoarjo.
Pada Selasa ini, petugas Dinas Kesehatan Sidoarjo bergerak melakukan penelusuran terhadap pasien ODP dan PDP. Hasil penelusuran akan disampaikan pada Rabu (25/3) siang.
"Besok akan kami sampaikan hasil tracking hari ini, tolong nanti bersabar menunggu besok karena tracking ini semakin hari jumlah yang di-tracking semakin banyak," katanya.
Baca juga: Enam pasien positif COVID-19 di Magetan masih satu keluarga
Ia juga menekankan bahwa pihak yang berhak mendiagnosis dan menentukan pasien itu PDP atau ODP adalah dokter spesialis paru, tidak bisa dokter umum mendiagnosis supaya tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Syaf juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, dinas kesehatan setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan. Masyarakat bisa menggunakan disinfektan dengan mandiri karena bahan yang dipakai sudah ada di pasaran, seperti karbol yang sehari-hari dipakai di rumah.
Baca juga: Gubernur: Empat kabupaten di Jatim masih "hijau" dari COVID-19
Satgas COVID-19 Sidoarjo juga mengimbau jika ada warga yang mengalami keluhan batuk-batuk, sesak nafas dan dada sakit segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk.
Sidoarjo memiliki lima rumah sakit rujukan penangan COVID-19, yakni RSUD Sidoarjo, RS. Siti Hajar, RS. Mitra Keluarga Waru, RS. Khadijah Sepanjang - Taman dan RS. Anwar Medika Balongbendo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020