Tim Satuan Tugas Penanggulangan Virus Corona dari Dinas Kesehatan Sampang, Jawa Timur, menyebutkan jumlah warga setempat yang masuk dalam kategori orang dalam risiko (ORD) terjangkit COVID-19 hingga kini terdata sebanyak 652 orang.

"Jumlah ini bertambah dibanding 19 Maret lalu, karena saat itu hanya 448 orang," kata Sekreyaris Dinas Kesehatan Sampang Asrul Sani di Sampang, Senin.

Status ODR (orang dalam resiko) adalah status untuk warga yang memiliki riwayat pernah berpergian dan baru berpergian dari negara atau daerah yang terdapat positif COVID-19 dan atau berhubungan dengan pasien dalam pengawasan (PDP), akan tetapi belum menunjukkan adanya gangguan secara fisik.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) adalah seperti dalam kasus ODR, tapi sudah menunjukkan gejala gangguan fisik. Sementara status pasien dalam pengawasan (PDP) adalah pasien yang sudah dalam perawatan medis dan harus masuk rumah sakit atau diisolasi.

Menurut Asrul Sani, dari sebanyak 652 orang yang masuk dalam status ODR ini, sebanyak 11 orang telah berstatus ODP.

"Kalau yang PDP, hingga hari ini Alhamdulillah nihil dan semoga tidak ada," katanya.

Asrul mengatakan, peningkatan jumlah ODR dan ODP ini terjadi, karena banyak masyarakat Sampang yang berkunjung atau datang dari daerah-daerah yang terkonfirmasi terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China, tersebut.

Menurutnya, pengawasan dan pemeriksaan kesehatan terhadap ODR dan ODP dilakukan selama 14 hari. Jika selama masa inkubasi tersebut tidak terjadi apa-apa itu artinya mereka dinyatakan sehat.

Namun, sebaliknya apabila mereka sakit dan timbul gejala, maka status orang itu akan dinaikkan dari ODP ke ODR dan ODR menjadi Pasien Dalam Pamantauan (PDP).

Untuk menekan penularan virus corona, hari ini seluruh petugas yang tergabung dalam Tim Satgas Percepatan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Sampang melakukan penyemorotan disinfektan ke seluruh tempat fasilitas umum dan pelayanan di Sampang, baik menggunakan alat fogging dan water canon.

"Semua tempat seperti terminal, pelabuhan, pasar, dan lainnya di semprot disinfektan, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat menggunakan pengeras suara, semua terlibat dalam pencegahan ini yaitu petugas gabungan dari Dinkes, TNI/Polri, BPBD, Diskominfo, PMI, dan relawan," katanya, menjelaskan.

Ia juga mengimbau agar masyarakat yang masuk kategori dalam risiko (ODR) maupun dalam pemantauan (ODP) melakukan isolasi mandiri. Yaitu berdiam dirumah serta membatasi pertemuan yang berinteraksi dengan orang banyak.

Apabila ada kegiatan maka waktunya harus dipersingkat dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap semua warga atau tamu undangan yang hadir. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus.

"Jika ada warga yang sakit sebaiknya diupayakan tidak ikut dalam acara apapun dan segera periksakan diri ke puskesmas terdekat, jangan lupa selalu waspada menjaga kesehatan," ujarnya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020