Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-divre Kediri, Jawa Timur, melakukan koordinasi untuk keperluan operasi pasar menyusul kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.

"Kami sudah mengirimkan surat untuk pemerintah daerah baik Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Nganjuk, jika bisa dilakukan operasi pasar di kecamatan. Ini sebagai antisipasi masyarakat menghindari panic buying akibat Virus Corona, jadi masyarakat tidak perlu belanja ke pasar, khususnya beras," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Mara Kamin Siregar di Kediri, Sabtu.

Ia mengatakan stok beras di gudang Bulog masih mencukupi sampai  delapan bulan ke depan. Demikian pula dengan stok minyak goreng yang saat ini mencapai 1.024 liter, dan tepung terigu kurang lebih 500 kilogram.

Namun, ia mengakui untuk gula pasir, kosong sejak sekitar dua bulan lalu. Salah satu pemicunya, kata dia, karena saat ini belum dimulai proses giling, sehingga pasokan gula pasir juga tersendat. Harga gula pasir di pasaran kini relatif tinggi mencapai Rp17.500 per kilogram.

Mara Kamin mengatakan sudah koordinasi dengan pusat terkait dengan stok gula. Direncanakan, dalam waktu dekat Bulog Kediri akan mendapatkan kiriman gula pasir dari luar pulau dan diharapkan dalam waktu dekat dikirim sehingga bisa untuk operasi pasar serta persiapan Ramadhan dan Lebaran 2020.

"Bulog Kediri akan dikirimi gula, mungkin pekan depan. Saya berharap Senin masuk, tapi proses dari luar pulau. Untuk kuota, saya belum tahu, yang jelas ini untuk persiapan Idul Fitri," kata dia.

Terkait dengan operasi pasar, Mara mengatakan Bulog Kediri sebenarnya rutin menggelar operasi pasar setiap hari, antara lain Taman Sekartaji, Kota Kediri, serta di depan kantor Bulog Kediri. Barang yang dijual antara lain beras, minyak goreng, maupun tepung terigu.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020