Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana mengungkapkan sebanyak 1.759 orang di provinsi tersebut positif Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak bulan Januari hingga Februari tahun ini.

"Ada sebanyak 948 warga Jawa Timur positif DBD pada Februari 2020. Angka itu meningkat 137 dari Januari yang sebanyak 811 kasus DBD," kata Herlin dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Dari 1.759 penderita DBD itu, Herlin menyebut sebanyak 15 orang meninggal dunia. Rinciannya, enam orang meninggal dunia pada Januari, dan sembilan orang meninggal pada Februari.

Meski demikian, lanjut Herlin, penderita DBD di Jatim tahun ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 lalu, mencapai 1.634 penderita, yang mana 32 di antaranya meninggal. 

Selain itu menurutnya, kasus DBD tetap menjadi kewaspadaan mengingat jumlahnya yang meningkat. 

"Jumlah penderita DBD tahun 2019 sebanyak 18.393 orang, dengan kematian sebanyak 185 orang," ujarnya.

Herlin menyatakan, Dinkes Jatim terus melakukan berbagai upaya antisipasi menekan kasus DBD tahun ini. Salah satunya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan satu rumah satu jumantik.

Selain itu, Dinkes Jatim sudah menyiapkan petugas, sarana dan prasarana, serta adekuat fasilitas pelayanan kesehatan di semua wilayah di Jatim. Herlin pun meminta peran aktif masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga bisa memakai obat pembasmi nyamuk, mengusap lotion antinyamuk, membakar obat nyamuk, atau menabur bubuk abate di wadah yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

"Kami imbau masyarakat lebih peduli pada lingkungan, dengan membersihkan tempat-tempat kotor dan kumuh, menggalakkan program menguras, mengubur, dan menutup (3M) wadah yang berpotensi jadi sarang nyamuk," tuturnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020