Kontraktor pelaksana proyek di Perumahan Purimas, Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, diminta bertanggung jawab karena tiang pancang proyek mengenai pipa utama PDAM hingga rusak atau jebol dan mengakibatkan puluhan pelanggan terdampak.

"Sampai detik ini, kita tidak mendengar permohonan maaf dari kontraktor pelaksana yang karena pekerjaannya menyebabkan kepanikan warga selama dua hari terakhir di sebagian wilayah Surabaya," kata anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, tidak hanya warga di kawasan timur Surabaya yang dirugikan atas mapetnya air PDAM tersebut, tapi juga pihak PDAM Surabaya. Tentunya, lanjut dia, pihak kontraktor harus bertanggung atas kejadian ini.   

Selain itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini menyoroti contact center PDAM Surabaya yang tidak berfungsi di saat warga membutuhkan suplai air bersih. 

"Warga berkali kali kontak tidak tersambung. Upaya responsif Dirut PDAM memang belum menjadi suri tauladan bagi karyawan PDAM, mindset pelayanan karyawan PDAM belum ke level birokrasi melayani," katanya.  

Hal sama juga dikatakan Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Agung  Prasodjo. Ia mempersoalkan tidak adanya koordinasi antara pengembang atau pihak kontraktor tidak koordinasi dengan pihak PDAM Surabaya maupun Pemkot Surabaya sehungga tidak mengetahui kalau di wilayah tersebut ada utilitas tertanam.  

Tentunya, lanjut dia, hal ini perlu diusut karena adanya kaitannya dengan perizinan di Pemkot Surabaya.  "Kalau ada koordinasi, maka tidak terjadi kejadian seperti itu. Kami menyayangkan itu. Minggu depan, Komisi C akan panggil kontraktor dengan pihak-pihak lain," katanya.

Dirut PDAM Surabaya Mujiaman sebelumnya mengatakan perbaikan pipa sudah bisa diatasi setelah pihak PDAM mendapat bantuan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya.

"Alhamdulillah kondisi bisa diatasi dengan suport personel dan peralatan maksimal," katanya.

Menurut dia, atas petunjuk dan instruksi dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini baik penyelesaian teknis maupun pelayanan darurat air telah dibantu maksimal. 

Bahkan, lanjut dia, kepala OPD terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya mensupport teknis penyelesaian dan tujuh camat telah ditunjuk untuk membantu pelayanan air darurat menggunakan truk dan tanki-tanki untuk menjangkau setiap kelurahan.

"Permintaan tanki air bisa langsung dengan PDAM juga dapat ke lurah setempat," katanya.

Seperti diketahui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat meninjau langsung lokasi perbaikan pipa PDAM yang mengalami kerusakan di sekitar Purimas Gunung Anyar pada Sabtu (7/3) malam.
Kedatangan Risma memberikan arahan kepada jajarannya dan memastikan agar perbaikan pipa berdiameter 1.000 milimeter tersebut bisa segera rampung malam itu juga.
 
"Setelah melihat lokasi, Ibu Wali Kota menargetkan Minggu pukul 01.00 WIB sudah bisa selesai. Beliau menargetkan jam 1 itu sudah bisa mengalir dan saya berusaha keras," kata Mujiaman.
 
Mujiaman menjelaskan, pipa yang mengalami kerusakan tersebut, berada di kedalaman 4 meter di bawah tanah. Dengan ukuran pipa berdiameter 1 meter yang mampu mengalirkan air 1,8 meter kubik per detik.  (*)
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020