Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya telah lama memberikan bantuan bibit Tanaman Obat Keluarga (Toga) termasuk di dalamnya empon-empon berupa temulawak, jahe dan kunyit kepada warga Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Dari bibit bantuan itu, warga kemudian membudidayakannya. Ada yang di hamparan ada yang di media polybag," kata Kasi Pengembangan Pertanian Perkotaan, DKPP Kota Surabaya Antin Kusmira di Surabaya, Minggu.

Diketahui tanaman empon-empon bermanfaat untuk bahan pembuat minuman dan makanan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh dari serangan virus. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) yang menyatakan bahwa empon-empon berkhasiat mencegah virus corona.

Menurut dia, budi daya tanaman herbal yang dilakukan masyarakat sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, sebelum virus corona muncul, beberapa perkampungan di Kota Surabaya sudah melakukan budi daya tanaman herbal tersebut.

"Masyarakat sudah membudidayakan tanaman ini karena itu memang termasuk tanaman obat keluarga. Jadi, sebelum ada virus corona pun mereka sudah menanam," katanya.

Antin mengatakan, awalnya warga itu mengajukan permohonan ke DKPP agar dibantu tanaman toga dan di antaranya terdapat empon-empon. Dari bibit bantuan tersebut, kemudian dibudidayakan oleh mereka.

"Jadi kita kasih beberapa bibit tanaman empon-empon itu, ada jahe, temulawak, kunyit, kemudian mereka membudidayakan di kampungnya," katanya.

Selain hasil panen yang bisa dikonsumsi sendiri, lanjut dia, ternyata warga juga mengolah tanaman tradisional tersebut menjadi minuman herbal yang kemudian dijual untuk menambah pendapatan. Bahkan, warga juga mengolah hasil panen empon-empon menjadi minuman instan berupa bubuk.

"Kalau hasil mereka memang selain untuk diri sendiri juga ada yang dijual untuk bahan dasar minuman. Ada juga yang diolah menjadi serbuk minuman instan berupa bubuk jahe instan, atau temulawak instan," katanya.

Salah satu kampung yang warganya sudah bisa menjual hasil tanaman herbal yakni di Kampung Herbal, RT 09 RW 05, Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020