Produsen kertas PT Suparma Tbk menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bahan bakar kayu kepada industri kecil menengah pembuatan tahu di Desa Tropodo, Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.
General Affairs Manager PT Suparma Tbk, Yustiyohadi melalui keterangan tertulis, Kamis, menyampaikan, bantuan kayu bekas untuk bahan bakar pembuatan tahu akan disalurkan sejak Maret hingga enam bulan ke depan.
"Bantuan ini dilakukan Maret hingga Agustus 2020, dengan jumlah total kayu yang disalurkan untuk bahan bakar pembuatan tahu mencapai 56 ton," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya CSR pertama telah dilakukan pada November 2019 hingga Januari 2020 dan disalurkan untuk IKM pembuatan tahu milik Zaenal Arifandi, warga Desa Tropodo Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
"Sampai Agustus, Pak Zaenal akan menggunakan kayu dari kami untuk bahan bakar pembuatan tahu. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap kelestarian lingkungan," katanya.
Inisiatif penyaluran bantuan ini, menurut Yustiyohadi, setelah tahun lalu perajin tahu di kawasan Krian, Sidoarjo, menjadi sorotan internasional, karena menggunakan plastik sebagai bahan bakar tungku pembuatan tahu.
"Pemerintah sekarang gencar melakukan sosialisasi 3R untuk perusahaan yakni reuse, reduce, recycle. Kami bukan lagi 3R, tapi sudah 4R, dimana R yang terakhir adalah return to earth atau kembali ke bumi,” jelasnya.
Dengan beralih ke kayu, lanjut Yustiyohadi, asap yang dikeluarkan IKM tahu akan lebih ramah lingkungan dibanding dengan plastik. Selain itu abu sida pembakaran, juga masih dibisa diolah.
"Kebutuhan Pak Zaenal dalam sehari sebanyak satu mobil pikap, stok kami cukup sampai enam bulan ke depan," tuturnya.
Ia berharap, terobosan baru ini, dapat diikuti perusahaan kertas lainnya yang ada di Jatim serta menggugah pemerintah untuk lebih memperhatikan IKM tahu.
"Kami mencoba mengawali, semoga semakin banyak perusahaan kertas yang membantu IKM tahu, karena semua untuk masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
General Affairs Manager PT Suparma Tbk, Yustiyohadi melalui keterangan tertulis, Kamis, menyampaikan, bantuan kayu bekas untuk bahan bakar pembuatan tahu akan disalurkan sejak Maret hingga enam bulan ke depan.
"Bantuan ini dilakukan Maret hingga Agustus 2020, dengan jumlah total kayu yang disalurkan untuk bahan bakar pembuatan tahu mencapai 56 ton," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya CSR pertama telah dilakukan pada November 2019 hingga Januari 2020 dan disalurkan untuk IKM pembuatan tahu milik Zaenal Arifandi, warga Desa Tropodo Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
"Sampai Agustus, Pak Zaenal akan menggunakan kayu dari kami untuk bahan bakar pembuatan tahu. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap kelestarian lingkungan," katanya.
Inisiatif penyaluran bantuan ini, menurut Yustiyohadi, setelah tahun lalu perajin tahu di kawasan Krian, Sidoarjo, menjadi sorotan internasional, karena menggunakan plastik sebagai bahan bakar tungku pembuatan tahu.
"Pemerintah sekarang gencar melakukan sosialisasi 3R untuk perusahaan yakni reuse, reduce, recycle. Kami bukan lagi 3R, tapi sudah 4R, dimana R yang terakhir adalah return to earth atau kembali ke bumi,” jelasnya.
Dengan beralih ke kayu, lanjut Yustiyohadi, asap yang dikeluarkan IKM tahu akan lebih ramah lingkungan dibanding dengan plastik. Selain itu abu sida pembakaran, juga masih dibisa diolah.
"Kebutuhan Pak Zaenal dalam sehari sebanyak satu mobil pikap, stok kami cukup sampai enam bulan ke depan," tuturnya.
Ia berharap, terobosan baru ini, dapat diikuti perusahaan kertas lainnya yang ada di Jatim serta menggugah pemerintah untuk lebih memperhatikan IKM tahu.
"Kami mencoba mengawali, semoga semakin banyak perusahaan kertas yang membantu IKM tahu, karena semua untuk masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020