Kepala Polresta Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengungkapkan terdapat empat unit sepeda motor yang rusak dibakar saat kejadian bentrokan antara suporter Persebaya Surabaya dan Arema FC jelang laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020, Selasa.

"Untuk kendaraan bermotor yang rusak kami masih cek, tapi melihat kondisinya tidak bisa terpakai. Yang rusak empat dan kami masih identifikasi apakah milik bonek atau dari Aremania," kata AKBP Leonard di Blitar, Selasa malam.

Baca juga: Suporter Persebaya dan Arema bentrok di Blitar, sejumlah sepeda motor dibakar (Video)

Sedangkan untuk kendaraan roda empat, Kapolresta mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan. Petugas juga tetap siaga terutama mencegah terjadinya korban jiwa.

Selain ada kendaraan yang dibakar, terdapat sejumlah suporter yang mengalami luka-luka. Mereka dirawat di rumah sakit, salah satunya mengalami patah kaki.

Baca juga: Polisi data korban luka akibat kerusuhan suporter di Blitar

Leonard menegaskan, pertandingan semifinal Piala Gubernur Jatim antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC digelar tanpa penonton di Stadion Supriyadi Kota Blitar, namun ribuan suporter dari kedua tim tetap ngotot datang. Mereka dari berbagai daerah, bukan hanya Malang dan Surabaya.

Kapolresta mengatakan, pihaknya telah melaksanakan kegiatan pengamanan pertandingan sepak bola. Sebelum pertandingan digelar juga telah dipetakan berbagai macam kerawanan dan berbagai potensi lainnya, mengingat secara historis pendukung kedua kesebelasan memiliki hubungan kurang baik.

"Sebelum pertandingan ada insiden kecil. Mereka bertemu antarmassa pendukung. Kami tindak lanjuti dengan kirim pasukan ke sana, memisahkan mereka, karena kan tidak bisa satu," kata dia.

Baca juga: seorang suporter diamankan karena bawa senjata tajam

Hingga pertandingan berakhir pada Selasa malam, polisi juga terus melakukan pengamanan. Kendati terjadi insiden, pelaksanaan pertandingan bisa lancar digelar tanpa penonton.

Terkait dengan kerusakan fasilitas umum, polisi hingga kini belum ada laporan. Demikian juga dengan aksi penjarahan, karena mayoritas toko di Kota Blitar sudah mulai tutup pukul 12.00 WIB.

"Jadi, di sekitar (Stadion Supriyadi Kota Blitar) jam 12.00 WIB, sudah tutup semua. Warga yang jualan sudah antisipasi, dan tidak ada laporan terkait penjarahan," kata Kapolresta.

Hingga saat ini massa pendukung kedua belah pihak berangsur-angsur mulai meninggalkan Kota Blitar. Polisi juga membantu mereka dengan mengangkutnya menggunakan truk, untuk perjalanan menuju ke kotanya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020