Sebanyak 16 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur masuk zona merah stunting dan menjadi lokasi fokus (lokus) yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun 2020.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jawa Timur Vitria Dewi dikonfirmasi di Surabaya, Selasa, mengatakan belasan daerah itu adalah Kabupaten Lamongan, Nganjuk, Trenggalek, Kabupaten dan Kota Kediri, Kota Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo.

Selain itu, Kabupaten Jember, Bondowoso, dan empat kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

"Status zona merah stunting itu dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan indikator beberapa wilayah masuk dalam kategori miskin," kata Vitria.

Dengan adanya belasan daerah yang masuk zona merah stunting, pihaknya menargetkan pada lima tahun ke depan atau tahun 2023, angka stunting di Jatim turun 14 persen.

"Angka 14 persen itu seperti harapan dari pemerintah pusat," ujarnya. 

Selain zona merah, kata Vitria, juga ada zona biru stunting di empat daerah di Jatim, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, dan Nganjuk. Status zona biru itu berarti ada penurunan kasus stunting di daerah tersebut.

Stunting merupakan kasus gagal tumbuh pada anak usia 0-2 tahun, disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan bergizi saat usia hamil. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan stunting, yakni sanitasi, pola makan, dan pola asuh. 

"Penyebab utama stunting adalah kurangnya pemenuhan gizi. Hal ini diperparah dengan ibu hamil yang tidak memiliki pengetahuan memadai, soal asupan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sejak di dalam kandungan hingga setelah melahirkan," ujarnya.

Pemprov Jatim mengklaim telah melakukan berbagai strategi guna menekan angka stunting, antara lain sinergitas terpadu antarlembaga, terutama dari unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha.

"Kami juga menggandeng ormas untuk mengedukasi masyarakat hingga tataran bawah. Kami juga minta bantu media untuk menyampaikan ke masyarakat, pentingnya mencegah stunting," ujar Vitria.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020