Ratusan pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai se-Jawa Timur, Jumat, berkunjung dan menggelar rapat koordinasi gabungan di Banyuwangi, sekaligus untuk mengeksplorasi berbagai inovasi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Kepala Kanwil DJP Jatim III Agustin Vita Avantin mengemukakan, ada sejumlah alasan yang mendorong para pejabat di Kementerian Keuangan tersebut menggelar rapat koordinasi di Banyuwangi.

"Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang mampu berkembang secara cepat dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini didorong adanya semangat perubahan yang kuat di seluruh kalangan masyarakat, mulai jajaran pemerintahan hingga masyarakat," ujarnya.

Hal itulah yang membuat rombongan pejabat dari Kementerian Keuangan tertarik untuk berkunjung ke Banyuwangi. Mereka ingin belajar langsung bagaimana kiat pemerintah daerah menggerakkan warganya.

"Kami sudah melihat langsung kemajuan Banyuwangi yang merata di berbagai sektor. Namun yang paling mengagumkan adalah keseragaman pola pikir masyarakatnya yang menginginkan Banyuwangi maju. Inilah yang ingin kami pelajari dari Bupati Banyuwangi, bagaimana kiat menggelorakan semangat masyarakat sehingga mau bergerak bersama," kata Agustin.

Ia mengatakan, berbagai inovasi yang digeber Pemerintah Banyuwangi juga menjadi perhatian rombongan pejabat ini, karena mereka menilai  Banyuwangi sebagai  daerah yang  maju dan sangat inovatif.

"Kami juga mencari inspirasi inovasi. Daerah ini adalah sumber belajar yang tepat, karena kami melihat banyak inovasi dan kreativitas yang dilakukan daerah ini bisa menjadi masukan berharga untuk peningkatan kinerja kami. Sehingga kami bisa mempercepat reformasi agar berhasil mengahadapi tantangan yang semakin berat," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih atas kepercayaan berbagai kementerian, lembaga, BUMN dan swasta yang telah menggelar pertemuan di Banyuwangi.

"Pertemuan yang dihelat Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai Jatim di sini, semakin melengkapi kunjungan berbagai lembaga yang sebelumnya juga menggelar kegiatan yang sama. Ini akan semakin meramaikan wisata MICE (meeting, incentives, conferences, exhibition) di Banyuwangi," katanya.

Menurut Anas, inovasi telah menjadi nafas dalam kinerja pemerintahan daerah. Banyuwangi sendiri selama dua tahun berturut-turut ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia oleh Kementrian Dalam Negeri.

"Inovasi adalah kunci untuk menghadirkan kemajuan di tengah keterbatasan yang kami miliki. Selain itu kami juga menentukan skala prioritas dalam bekerja agar hasil yang didapatakan bisa optimal untuk mencapai kemajuan daerah," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020