Banjir masih menggenangi halaman sekolah dasar negeri (SDN) Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, selama dua pekan terakhir, menyusul tingginya curah hujan.
Umi Muflinah, guru kelas SDN Banjarasri, Senin, mengatakan akibat genangan air setinggi 40 centimeter tersebut, siswa harus melepaskan sepatu saat masuk kelas.
"Termasuk juga saat melaksanakan upacara bendera di sekolah ini," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan kondisi banjir tersebut sudah kelihatan surut karena sebelumnya banjir juga menggenangi beberapa ruangan kelas, sehingga siswa harus dipulangkan lebih cepat dari jadwal sebenarnya.
"Kami juga melarang siswa kami untuk bermain di luar kelas, termasuk meminta mereka untuk membawa bekal makanan dari rumah dan dimakan saat waktu istirahat," katanya.
Ia berharap Dinas Pendidikan Sidoarjo memerhatikan kondisi sekolah itu. Banjir yang menggenangi halaman sekolah ini sudah dua minggu tak kunjung surut.
"Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, kasihan para siswa. Saat ini sudah ada siswa yang menderita gatal-gatal di kaki," katanya.
Sementara itu, Vanesa, salah satu siswa kelas V SD Negeri Banjarasri, sangat senang mulai bisa mengikuti pelajaran yang selama ini sering pulang awal karena ruang kelas banjir.
"Bangga dan senang sebagai petugas upacara bendera hari ini, meskipun banjir, malah asyik," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwidjo P mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas PUBM dan SDA Kabupaten Sidoarjo untuk menyedot air di lokasi banjir di wilayah itu.
"Kami sudah berkoordinasi terkait penyedotan air di lokasi banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Umi Muflinah, guru kelas SDN Banjarasri, Senin, mengatakan akibat genangan air setinggi 40 centimeter tersebut, siswa harus melepaskan sepatu saat masuk kelas.
"Termasuk juga saat melaksanakan upacara bendera di sekolah ini," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan kondisi banjir tersebut sudah kelihatan surut karena sebelumnya banjir juga menggenangi beberapa ruangan kelas, sehingga siswa harus dipulangkan lebih cepat dari jadwal sebenarnya.
"Kami juga melarang siswa kami untuk bermain di luar kelas, termasuk meminta mereka untuk membawa bekal makanan dari rumah dan dimakan saat waktu istirahat," katanya.
Ia berharap Dinas Pendidikan Sidoarjo memerhatikan kondisi sekolah itu. Banjir yang menggenangi halaman sekolah ini sudah dua minggu tak kunjung surut.
"Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, kasihan para siswa. Saat ini sudah ada siswa yang menderita gatal-gatal di kaki," katanya.
Sementara itu, Vanesa, salah satu siswa kelas V SD Negeri Banjarasri, sangat senang mulai bisa mengikuti pelajaran yang selama ini sering pulang awal karena ruang kelas banjir.
"Bangga dan senang sebagai petugas upacara bendera hari ini, meskipun banjir, malah asyik," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwidjo P mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas PUBM dan SDA Kabupaten Sidoarjo untuk menyedot air di lokasi banjir di wilayah itu.
"Kami sudah berkoordinasi terkait penyedotan air di lokasi banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020