Sejumlah kader Posyandu meminta program yang sudah sukses dijalankan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bisa diteruskan oleh anak buahnya Eri Cahyadi yang merupakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya sekaligus  bakal Calon Wali Kota Surabaya 2020. 

Koordinator Kader Posyandu dan Ibu Pemantau Jentik (Bumantik) Sidoyoso Wetan, Simokerto, Mujiati Ningsih, di Surabaya, Minggu, mengatakan selama ini Wali Kota Risma sangat memperhatikan kesejahteraan para kader posyandu dan bumantik.

"Jadi kami berharap program bagus bu Risma untuk posyandu dan bumantik bisa diteruskan oleh Pak Eri Cahyadi," kata Mujiati Ningsih atau lebih akrab dipanggil Yuli.

Menurut dia, kader posyandu dan bumantik di Surabaya khususnya di Sidoyoso Wetan selama ini diprioritaskan. Bahkan dibuatkan kartu Kartu Indonesia Sehat (KIS), sertifikat dan tunjangannya cukup layak serta menyejahterahkan.

Jelang Pilkada Surabaya 2020, Yuli beranggapan bahwa walaupun Risma sudah selesai menjabat, tapi program kesejahteraan untuk posyandu harus tetap berjalan dan terus ditingkatkan. Ia menilai Eri Cahyadi dinilai bisa meneruskan kebijakan positif itu.

"Pak Eri sudah sering berkunjung ke sini, mengawal program-programnya Bu Risma. Jadi kalau beliau yang jadi, Insya Allah kader posyandu dan bu mantik bisa tetap sejahtera, atau malah lebih baik lagi," katanya.

Diketahui  gerakan warga Surabaya yang mendorong agar Eri Cahyadi maju sebagai bakal calon wali kota (bacawali) semakin gencar. Bahkan, dalam sepekan ini saja rata-rata dua kampung deklarasi dalam sehari. Total, sepanjang dua pekan terakhir ada 14 kelurahan mendukung calon yang disebut-sebut mendapat restu dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut. 

Kelurahan tersebut adalah Keputran, Babat Jerawat, Gundih, Bubutan, Simomulyo, Simolawang, Sidodadi, Simokerto, Kapasan, Tambakrejo, Bangkingan, Sawahan, Kapasan, dan Margorejo. Bahkan, dalam sehari, Sabtu (7/2) dua kelurahan menggelar deklarasi yakni kampung Sidoyoso Wetan di Kelurahan Sidodadi dan Kelurahan Bangkingan. 

"Sejak deklarasi Relawan Risma yang digelar di Patung Suroboyo, Kenjeran, Minggu (19/1), deklarasi kampung-kampung ini tidak akan berhenti untuk mendukung Pak Eri Cahyadi maju sebagai cawali," kata Risdiah Anggraeni, warga RT 5 RW 2 Kelurahan Keputran, Tegalsari.

Risdiah mengatakan banyak kampung yang sudah tidak sabar untuk menggelar deklarasi dukungan kepada Eri Cahyadi. Malah pihaknya yang harus mengatur frekuensinya agar deklarasi tersebut tidak menumpuk di satu waktu. 

"Stamina harus dijaga. Kami batasi maksimal sehari dua kampung saja yang deklarasi biar warga yang tidak bisa ikut deklarasi hari ini, bisa ikut di hari lain. Terutama untuk kampung-kampung yang berdekatan tapi beda kelurahan," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020